Badung, 12/5 (Atnews) - Festival Chandan Yatra Sri Sri Radha Rasesvara Ashram Perkumpulan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia mempersembahkan sarana bhakti alami dari hasil-hasil bumi.
Sejak pasrahman dibangun 20 tahun lalu setiap persembahan menggunakan bahan alami berupa daun, bunga, buah lokal.
“Ini merupakan langkah nyata dalam membudidayakan buah dan bunga lokal sebagian besar didatangkan dari Baturiti Tabanan,” kata Anggota Komisi III DPRD Bali Wayan Sudiara di Badung, Minggu (12/5).
Hal itu disampaikan ketika menghadiri upacara penutupan Festival Chandan Yatra Sri Sri Radha Rasesvara Ashram yang berlangsung selama lima hari, 7-12 Mei.
Ia mengatakan, kegiatan itu sebagai bentuk implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Selain itu, dekorasi dan sarana persembahan juga tidak menggunakan dari bahan plastik.
Pelaksanaan tersebut sejalan dengan pemikiran Gubernur Bali Wayan Koster yakni Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
“Untuk itu, kegiatan pasraman patut dijadikan contoh masyarakat Bali back to nature (kembali ke alam), apalagi pemerintah sedang menyusun Raperda Pertanian Organik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sri Sri Radha Rasesvara Ashram Ngurah Adnyana (Acyutananda Das) menambahkan, pihaknya mempersembahkan yang sejati dan sempurna yang berasal dari alam.
“Beliau tidak dipersembahkan yang bersifat tidak sejati dan sempurna semua hasil alam,” ungkapnya.
Upaya itu dalam menjaga kualitas yadnya yang lebih murni.
Disamping itu, limbahnya bisa menyuburkan kembali alam dan tanaman. (ART/ika)