Denpasar, 14/5 (Atnews) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, Bali memiliki dua pintu rawan sebagai jalur lalulintas narkoba.
Kedua pintu rawan itu Bandara Internasional Ngurah Rai dan Pelabuhan Gilimanuk Negara.
“Untuk itu, pihaknya meminta kedua jalur itu dipekertat, kalau bisa agar dipasang pintu detektor di Pelabuhan Gilimanuk,” kata Heru di Denpasar, Selasa (14/5).
Hal itu disampaikan usai Penandatanganan MoU Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dengan Universitas Udayana (Unud) dan Penandatanganan Pameran Anti Narkoba oleh Kepala BNN RI, Gubernur Bali dan Bupati/Walikota Se-Bali.
Pada kesempatan itu hadir Gubernur Bali Wayan Koster dan Rektor Unud Prof A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K).
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Upaya itu menekan peredaran narkoba masuk Bali, karena sebagai daerah tujuan wisatawan
Sementara Bali memiliki tiga daerah wisatawan yang masih banyak beredar narkoba yakni Kedonganan, Seminyak dan Beraban.
“Kawasan itu agar diperhatikan dengan serius, apalagi Kapolda Bali begitu gesit memerangi narkoba,” ujarnya.
Selain itu, bandara Ngurah Rai agar melakukan update teknologi pencegahan narkoba.
“Bandara sih sudah bagus, tetapi namanya perkembangan kan harus update,” tutupnya. (ART/ika)