Badung, 18/5 (Atnews). Pemasaran aneka hiasan segar dari bahan alami seperti daun bunga jempiring memiliki prospek cerah saat ini. Konsumennya adalah para pengusaha /pedagang aneka hiasan dari bunga segar. Hiasan bunga segar umumnya dikirim ke Hotel maupun Villa yang ada dikawasan Canggu.
"Saya Selama ini hanya mampu melayani sebanyak 50 ikat per hari. Satu ikat berisi 5 batang daun jempiring. Harga per ikat hanya Rp 5.000 ," ujar I Wayan Suyadnya petani bunga jempiring dari Banjar Kayutulang Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung saat dijumpai di kebunnya Subak Umadesa.
Suyadnya menjelaskan, jual beli daun bunga jempiring ini termasuk dalam katagori bisnis jangka panjang. Soalnya proses untuk sampai bisa menjual daun jempiring harus menunggu paling cepat 6 bulan. Setelah pohon tumbuh dengan bagus dan subur , barulah tinggal memetik hasilnya.
"Saya miliki 25 are tanaman jempiring. Saat ini sudah banyak yang bisa dipetik daunnya," terang Suyadnya sambil mengimbuhkan, permintaan bunga jempiring dari pemilik toko bunga cukup tinggi. Namun, belum bisa dipenuhi semua, karena masih banyak pohon jempiringnya yang belum tumbuh besar. Sehingga belum banyak yang menghasilkan.
Suyadnya yang pernah berprofesi sebagai karyawan hotel lebih jauh menuturkan, menanam pohon jempiring telah digeluti sejak tahun 1996. Saat itu, permintaan daun jempiring belum begitu ramai. Namun, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan pariwisata di Canggu, begitu juga banyaknya bermunculan toko penjual bunga segar, membuat permintaanya semakin banyak.
"Kalau dari keuntungan tidak besar. Tetapi hoby saya berkebun telah tersalurkan," demikian Suyadnya mengakhiri perbincangannya. (Mur/ika).