Banner Bawah

"Setra" Terunyan Masih Jadi Daya Tarik Turis

Artaya - atnews

2019-05-21
Bagikan :
Dokumentasi dari - "Setra" Terunyan Masih Jadi Daya Tarik Turis
Slider 1

BANGLI, 21/5 (Atnews) -- Keberadaan Setra (Kuburan) Terunyan hingga saat ini masih menjadi daya Tarik wisatawan baik domistik maupun mancanegara karena keunikannya.
Pada hal, Setra  pada umumnya terkesan angker, namun Setra yang ada di Desa Terunyan  pemakamannya sangat unik yakni tanpa dikubur hanya diletakkan begitu saja tanpa berbau. 
Untuk menuju Setra Trunyan, satu-
satunya akses yang bisa  ditempuh adalah dengan menggunakan sarana pengangkutan penyebrangan. Wisatawan bisa memilih menyeberang menggunakan kapal boat dari dermaga Kedisan atau menggunakan  sampan  dari pusat Desa Terunyan. Waktu yang ditempuh untuk mencapai lokasi  itu relative singkat yakni hanya sekitar 25 menit  dari dermaga Kedisan dan 10 menit dari pusat Desa Terunyan.
Awal memasuki areal Setra, wisatawan pertama kali akan disambut sepasang Gapura kuno dan sebuah pohon besar. Oleh masyarakat pohon besar yang disebut taru menyan itu merupakan pohon sacral dan diyakini sudah berusia  lebih dari 1.100 tahun atau sekitar 11 abad.Tepat disebelah pohon besar itu terdapat tumpukan tengkorak kepala manusia maupun tulang bel;ulang.Tak jauh dari tempat jasad disemayamkan,juga terlihat sisa tulang belulang manusia dan sisa sarana dan prasarana saat melakukan ritual pemakaman.
Jika kita selusuri sampai jauh kesan  tradisional masih kental terlihat diareal Setra yang berada ditepi danau batur, sedangkan  setra yang ada di desa lain pada umumnya sudah ditata begitu rapi, namun setra di Desa terunyan minim penataannya.
Masyarakat setempat  masih mempertahankan keasriannya dan alami, karena setra warisan leluhurnya secara turun temurun.
Menurut Kepala Desa Terunyan I Wayan Arjana saat dikonfirmasi )mengatakan, kealamian areal setra dan keunikan tradisi pemakaman di Setra Terunyan inilah yang sampai saat ini masih menjadi daya Tarik wisatawan yang berkunjung ke Terunyan. 
Wisatawan yang berkunjung terkesan akan cara pemakaman yang unik dan langka dimana jenazah hanya diletakkan begitu saja tanpa dikubur tanpa bau.
Menurut kepercayaan masyarakat di Desa terunyan, jenazah tidak berbau karena keberadaan pohon taru menyan dan inilah keajaiban alam yang menjadi daya Tarik wisatawan  yang berkunjung ke Setra Terunyan.
Menurutnya tingkat kunjungan wisatawan ke Setra Terunyan selama ini fluktuatif,seperti pada hari-hari tertentu  saja ramai namun dalam satu hari  rata-rata  tiga hingga lima boat dengan jumlah wisatawan tiga hingga 5 orang  per boatnya. Pengunjung kebanyakan wisatawan asing. Saking terkesannya dengan tradisi penguburan di Setra Terunyan, tak sedikit wisatawan  yang berkunjung  lebih dari dua kali bahwa ada sampai lima kali kembali sambil mengantar teman-temannya yang belum pernah kesini. 
Perlu diketahui saat berkumjung ke Setera  Terunya agar jangan mengambil apapun yang ada di Kuburan/Setra Terunyan”ujarnya  (Anggi/ika)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Waspada Cuaca Ekstrim

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Undangan

Undangan

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Gandhi Jayanthi, Tujuh Dosa Sosial, Ekspresi Masyarakat di Titik Nadir Etika dan Moralitas

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Perlindungan Sapi, Selamatkan Lingkungan

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif

Pemuliaan Sapi, Pendekatan Teologi, Bukti Empirik dari Pendekatan Induktif