Jembrana, Jumat 31/5 (Atnews) - Arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk mulai padat. Meskipun masih terbilang lancar, namun arus kendaraan yang datang bersamaan pada Kamis pagi sempat menyebabkan antrean, khususnya di jalur sepeda motor (R2).
Bertambahnya jumlah kendaraan sudah mulai terasa sejak Rabu (29/5) malam.
Ribuan pemudik akan menyeberang ke Jawa dengan menggunakan mobil pribadi maupun sepeda motor. Namun menjelang siang, kondisi antrean yang sempat padat berangsur menyusut.
Antrean kembali berlanjut pada sore hingga malam hari. Dari pengamatan, pemudik yang berdatangan didominasi bersepeda motor.
Bahkan pada Rabu pagi, antrean ribuan motor mengular hingga keluar dari tenda yang terpasang di luar loket tiket.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa, Kamis (30/5) mengatakan lonjakan pemudik terjadi pada sore hingga pagi hari. Namun, antrean tidak terlalu panjang.
Pada Kamis malam juga terlihat lonjakan pemudik dan didominasi kendaraan roda dua. Sedangkan untuk pagi hingga siang hari, suasana di Pelabuhan Gilimanuk tergolong lengang.
Sementara itu dari data yang dihimpun di ASDP Cabang Ketapang, pada H-7 atau Rabu (29/5) hingga Kamis (30/5) pagi, jumlah pemudik yang ke luar Bali sudah mencapai puluhan ribu orang. Untuk penumpang jumlahnya 46.967 orang, kendaraan roda dua 7.829 unit
Sedangkan R4 (mobil, bus) mencapai 6.504 unit. Bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2018) pada hari yang sama (H-7), ada peningkatan untuk jumlah penumpang dan R4. Jumlah penumpang tahun 2018, 43.263 orang, sementara R4 tahun lalu sebanyak 5.800 unit.
Ditemui ditempat terpisah, General Manager ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, untuk melayani arus mudik disiagakan 56 kapal, namun yang dioperasikan maksimal 32 KMP.
Khusus armada ini, ASDP rencananya juga akan mendatangkan KMP Drajat Paciran milik PT ASDP Indonesia Ferry berbobot 2940 GT.
Dari sisi muatan, kapal ini memiliki lebih banyak menampung kendaraan dibandingkan kapal-kapal yang beroperasi di Ketapang-Gilimanuk. “Rencananya hari ini didatangkan. Kapal ini regulernya beroperasi Lamongan-Kalimantan,” ungkap Fahmi.
Sedangkan untuk pola pembelian tiket, untuk R2 tahun ini menerapkan sistem pembelian tiket cashless dengan e-money. Hal serupa juga diberlakukan untuk penumpang kapal.
Sejumlah gerai pembelian tiket juga ditempatkan di sejumlah titik sebelum loket tiket khususnya lajur antrean penumpang. (yog/ika).