Denpasar, 1/6 (Atnews) - Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (RI) Rieke Diah Pitaloka akan menggenjot perjuangan Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila (GBHIP) pada periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Agenda itu sangat penting dalam memastikan bangsa Indonesia memiliki pedoman pembangunan baik secara fisik, mental dan spiritual,” kata Pitaloka di Denpasar, Sabtu (1/6).
Hal itu disampaikan ketika menghadiri pembukaan peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno yang dirangkaian dengan pameran foto Bung Karno dan Ketagamanan Indonesia yang berlangsung selama sebulan.
Kegiatan itu dihadiri Gubernur Wayan Koster, Anggota Satuan Tugas Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo, Duta Arsip Nasional RI Muhammad Prananda Prabowo, Wagub Bali Cok Ace, Gubernur Bali Periode 2008-2018 Made Mangku Pastika.
Menurutnya, kelahiran Pancasila selama 74 tahun dapat jadi momentum Gerakan Kekuatan Pancasila (The Movement of Pancasila Power).
“Pancasila tidak cukup dirayakan saja tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Perayaan Hari Lahir Pancasila dapat mengingatkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila sebagai puncak kebudayaan Indonesia karena mampu membangun kebersamaan dari keberagaman suku, agama, kepercayaan, adat dan budaya.
Untuk itu, pihaknya memilih Bali sebagai tempat menggelorakan kegiatan itu karena memenuhi unsur “sekala dan niskala maupun Tri Hita Karana”.
Toleransi masyarakat Bali tinggi, meskipun masyarakatnya heterogen termasuk dari warga negara asing.
“Bali sebagai contoh nyata dalam penerapan Pancasila,” tutupnya. (ART/02)