Karangasem, 03/6( Atnews) - Warga Dusun Tanah Aron, Buana Giri, Bebandem, Karangasem terpaksa mengkonsumi air Embung (cekungan penampung air) yang sudah tercemar abu vulkanik erupsi Gunung Agung
Hal Ini dilakukan karena tidak ada sumber mata air lagi didaerah mereka. Sebab satu satunya sumber air minum dan makan buat mereka adalah air embung Tanah Aron.
“Kami tetap komsumsi,” ujar Ngurah Wijaya warga setempat yang juga petugas jaga di Embung tersebut. Ada 80 KK warga Tanah Aron yang selama ini memanfaatkan embung yang dibuat tahun 2013.
Embung dengan ukuran 80 kali 75 meter tersebut kemarin airnya nampak tinggal sepertiga berwarna keruh dan kebiruan, di bagian bibir terlihat jelas bekas abu vulkanik erupsi Gunung Agung yang menempel.
Dengan kondisi seperti itu Embung ini sudah terpapar abu vulkanik. Tentunya secara kesehatan sudah tidak layak di komsumsi. Selain untuk makan dan minum sehari - hari, warga juga menggunakan air embung ini untuk pakan ternak.
Wijaya yang merupakan penduduk sekitar mengatakan ada rasa cemas, namun untuk mendapatkan air didaerah tersebut sangat sulit. Warga sendiri juga tetap menggunakan air tersebut untuk diminum dan kebutuhan sehari - hari.
Sementara itu Ketua Advokasi dan Hukum JPKP I Nyoman Pasek mengakui kondisi embung cukup memprihatinkan. Karena itu pihaknya meminta Dinas Kesehatan Karangasem untuk mengecek kondisi air embung tersebut.
Sebab embung sudah terpapar abu vulkanik, sehingga sangat berbahaya jika di konsumsi. Sekalipun selama ini belum ada keluhan dari warga.
“Sebaiknya pemerintah melakukan antisipasi dengan mengecek kondisi air embung tersebut, apakah layak untuk di konsumsi,” ujar pria asal Pidpid, Abang tersebut.
Selain itu Pasek juga menilai kalau embung yang ada di Karangasem saat ini belum optimal penggunaannya.
Ada 17 Embung Giomembran di Karangasem dan sebagian besar belum optimal dimanfaatkan warga. Ada beberapa embung yang airnya belum dipipanisasi.
Ada juga yang sudah di pipanisasi namun rusak dan sekarang tidak di perbaiki. Diantaranya adalah Embung Pasar Agung.
Embung yang ada di Desa Sebudi, Selat, Karangasem tersebut saat ini praktis tidak dialirkan. Karena pipa utama embung rusak atau pecah saat terjadi perbaikan jalan dan hingga sampai saat ini pipa tersebut belum diperbaiki oleh Dinas terkait.
Hal yang sama juga disampaikan Perbekel Sebudi Komang Tinggal. Pihaknya mengakui kalau embung Pasar Agung sekarang ini airnya tidak mengalir lagi.
Pemkab Karangasem diharapkan dapat menganggarkan pipanisasi embung yang sudah dibangun. Dengan demikian bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh warga sekitar.
Sehingga tujuan pembangunan embung tersebut bisa terwujud. “Kalau tidak, sama saja dengan mubasir,” ungkapnya. (yog/02)