Bangli 3/6 (Atnews) - Atlet Pekan Olah Raga Pelajar (Porjar) Kabupaten Bangli mengeluh, pasalnya uang saku dan uang pelatihan mereka hingga kini belum cair. Padahal pelaksanaan Porjar Bali telah ditutup beberapa hari hari lalu.
Informasi yang dihimpun, sejumlah atlet dan orang tua mengeluh lantaran uang saku dan uang pelatihan para atlet Porjar Kabupaten Bangli yang berlaga dalam Porjar Bali pekan lalu, belum dicairkan oleh pihak Disdikpora Bangli, sehingga transportasi ke Denpasar pergi pulangbmenggunakan uang pribadi.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles saat dikonfirmasi Senin (03/06) mengakui kalau dirinya juga mendapat keluhan tersebut dari orang tua siswa dan atlet Porjar Bangli.
Keluhan itu dilontarkan atlet, saat dirinya memantau persiapan atlet pelajar Bangli yang akan berlaga di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang tengah berlatih di Lapangan Kapten Mudita Bangli, belum lama ini.
"Baimana kami tingatkan prestasi sementara uang saku dan uang pelatihan belum cair hingga sekarang,” ujar Carles, mengutip keluhan para atlet pelajar Bangli.
Terkait keluhan ini, dirinya mengaku sangat prihatin. Pasalnya, anggaran untuk event pelajar ini telah masuk dalam APBD Induk Bangli tahun 2019. Lain halnya, tidak ada anggaran, bisa memakluminya.
Masuknya anggaran Porjar Bali dalam APBD, semestinya pihak Disdikpora Bangli, melakukan antisipasi lebih awal. Artinya, sebelum berangkat mereka telah menerima uang saku dan uang pelatihan itu.
“Atlet Bangli yang ikut Porjar ini kebanyakan dari siswa kurang mampu, kasihan mereka. Mestinya daerah bangga dengan memberikan support pada perkembangan pretasi mereka, ini malah haknya belum didapatkan,” tegasnya.
Sementara Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja dikonfirmasi terpisah mengatakan kalau uang saku atlet Porjar Bangli telah dicairkan. Pasalnya, sehari setelah pelepasan atlet Porjar Bali, dirinya telah menandatangani SP 2D. Dimana, SP2D ini adalah bukti untuk pencairan anggaran di Badan Pendapatan , Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
“Saya kira untuk uang saku sudah cair,
sehari pasca berangkat, SP2Dnya telah kita tandatangani,” ungkapnya. Jadi dana itu dimana nyangkutnya? (Anggi/02)