Badung , 8/6 ( Atnews ). Menanam bunga anggrek panda di Bali khususnya kini mulai banyak dilirik oleh petani. Selain memiliki keunggulan tahan lama dan mudah merawatnya, serta pangsa pasarnya juga sangat luas.
I Wayan Dana petani anggrek panda asal banjar Busana desa Sibang Gde Kecamatan Abiansemal Badung Sabtu (8/6) mengatakan, sejatinya bercocok tanam anggrek panda sangat menguntungkan.
Sekali tanam, asal merawatnya dengan baik akan terus berbunga tinggal memetik dan menjualnya. Pesaran bunga anggrek panda juga semakin banyak dan beragam. Tidak saja untuk keperluan hotel, tetapi juga sudah banyak dimanfaatkan oleh Ibu-Ibu di Bali ketika ada upacara keagamaan (baca:Hindu).
"Saya sudah sejak lama menggeluti budidaya anggrek, yang awalnya belum banyak dilirik petani. Namun sekarang jumlah petani sudah semakin banyak. Ia sendiri kini memiliki kebun anggrek panda seluas 21 are yang sebelumnya hanya 15 are, " ujar Dana sambil menambahkan, pasaran bunga anggreknya selama ini paling banyak ke Ubud. Setiap hari ia bisa petik bunga anggrek sebanyak 100 tangkai. Harga jualnya hanya Rp 3.000 per tangkai.
"Permintaan bunga anggrek di pasaran tetap stabil. Permintaan akan naik kalau banyak ada hari raya keagamaan. Begitu pula, kalau tamu sedang ramai, " ungkap Dana.
Dana menjelaskan, bertani bunga anggrek panda cukup mudah. Sekali tanam asal dapat merawatnya denga baik akan terus berbunga. Hanya saja, produksinya tidak bisa ditarget sesuai dengan permintaan. Artinya berbunganya secara alami . Sehingga produksinya juga menjadi stabil.
"Untuk hiasan gebogan, daksina, bahkan untuk canang, bunga angrek juga banyak dipakai sekarang," demikian Dana. (Mur/02).