Banner Bawah

Petani Desa Abang Ngomel Terkait Saluran Irigasi Mampet

Atmadja - atnews

2019-06-10
Bagikan :
Dokumentasi dari - Petani Desa Abang Ngomel Terkait Saluran Irigasi Mampet
Slider 1

Karangasem, 10/6 (Atnews) - Petani di Desa Abang merasa resah lantaran beberapa hamparan sawah akan terancam kesulitan air, karena saluran irigasi gorong-gorong tersumbat mengakibatkan air tidak bisa normal mengalir menuju hilir.
Seorang warga yang merupakan petani dikawasan tersebut, I Made Ariana mengatakan, masalah saluran irigasi yang berupa gorong-gorong yang berada di bawah ruas jalan raya tepat di tikungan jalur Desa Abang menuju desa Waliyang nampaknya memerlukan penanganan serius dari pihak terkait.
Untuk memberikan solusi kelancaran arus air karena selama ini warga subak sudah muak dan letih menyiasati saluran gorong-gorong air tersebut supaya tidak terhambat.
Gorong-gorong sepertinya harus ditangani serius, karena sudah bertahun-tahun menjadi kendala para petani subak abang dalam melakukan pengairan sawah.
Karena posisi saluran air (cegah) yang artinya dasar sungai mulai tinggi akibat tumpukan pasir yang dibawa arus air yang menumpuk di tengah gorong-gorong.
Selain itu karena ukuran gorong-gorong kecil yang diameternya kurang lebih satu setengah meter persegi dengan panjang memotong jalan raya.
Karena hal ini juga yang mengakibatkan pihak petani sulit melakukan perbaikan supaya arus air bisa mengalir dengan lancar. 
Walaupun bisa alirkan volumenya sedikit beberapa harinya lagi kembali akan tersumbat sehingga sebagian besar para petani kesal dengan kondisi gorong-gorong yang bisa dikatakan tidak efesien dan gagal konsep infrastrukturnya," Ungkap Ariana yang nampak geram dengan kondisi gorong-gorong tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan Kelian Subak Abang, I Nyoman Widiada mengungkapkan terkait problem saluran irigasi gorong-gorong yang saat ini dialami oleh para petani diwilayah abang.
Dirinya selaku pengurus subak melakukan kordinasi kepada pihak aparat kedesaan terutama kepada Perbekel untuk bisa menyampaikan aspirasi terkait kendala yang kemungkinan terjadi ancaman terhadap hamparan sawah yang akan kesulitan air kepada pihak terkait.
Karena jika ini dibiarkan akan menjadi lebih parah. Banyak petani malas membenahi saluran irigasi tersebut karena air tidak bisa mengalir.
Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun, bahkan sudah ada warga yang membiarkan lahannya menjadi (Nengan) lahan tidak digarap karena ketika air dapat mengalir itupun hanya karena oleh pihak yang bersangkutan untuk mengairi lahannya saja bahkan air mengalir sangat kecil sehingga tidak cukup digunakan untuk sandingan lahan lainnya. 
Situasi ini juga menjadi kendala terhadap para petani sering adu mulut karena berebut air. Karena siapa yang mengorek gorong-gorong supaya air bisa mengalir dialah yang merasa punya hak untuk memakai air untuk pengairan. Nah ini juga menjadi masalah bagi para petani,terangnya. (yog/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : PLN Bali Ngaku Rugi Rp2 Miliar

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi