Denpasar, 14/6 (Atnews) - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa (Unwar) mempelajari keunggulan pengobatan tradisonal (herbal) yang merupakan kearifan lokal yang menjadi warisan budaya leluhur orang Bali.
Pengetahuan itu diharapkan dapat menambah wawasan lulusan FKIK Unwar tidak hanya tergantung pada obat-obat moderen.
“Wawasan ini sangat penting diberikan kepada mahasiswa kedokteran, karena pola hidup masyarakat sudah semakin percaya herbal menjadi salah satu pilihan terbaik dalam menjaga kesehatan (back to nature),” kata Dosen Tamu Praktisi Ayurveda Dr Made Sagiananda My.t Ph.d di Denpasar, Kamis (14/6).
Hal itu disampaikan ketika praktek yoga dan meditasi mahasiswa FKIK Unwar dalam mata kuliah “Electives Study ; Spiritual Medicine FKIK Unwar” di Griya Sehat Bali Sidhha Ayurveda.
Menurutnya, ribuan tanaman herbal tumbuh di Bali belum dimanfaatkan maupun dibudidayakan secara optimal.
“Banyak tanaman herbal ditemukan di Bali sesuai dengan pengetahuan Ayurveda yang dikenal dengan taru pramana belum kita olah dengan serius,” ujarnya.
Namun, belum ada industri herbal berstandar internasional yang berkembang seperti halnya negara India yang memiliki ribuan produk herbal.
Bali masih minim sumber daya manusia (SDM) maupun teknologi untuk mengolah tanaman-tanaman herbal tersebut.
Untuk itu, program pemerintah mengangkat Usada agar diimbangi program infrastruktur yang memadai.
Upaya itu dapat menghasilkan produk-produk yang berdaya saing nasional dan global. (ART/02)