Bangli 16/6 (Atnews) - Pemerintah berupaya mengembalikan kejayaan Bawang Putih Kintamani, Bangli dengan membentuk sejumlah demplot yang tersebar di beberapa Desa seperti Desa Sogan, Buahan dan sejumhah wilayah di balik bukit.
Pembentukan demplot ini juga melibatkan pihak ketiga dan pengawalan dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, kata Kadis PKP Bangli I Wayan Sukartana Minggu (16/06).
Pemerintah bertekad untuk mengembalikan kejayaan bawang putih di Bangli. Pasalnya, dulu petani di Bali seperti Desa Batur dan Desa Songan dan desa lainnya di Kntamani terkenal dengan bawang putih atau yang pasih dikenal dengan “Kesuna Kintamani”.
“Karena cerita ini, kita kemudian membentuk demplot pengembangan. Yang kemudian mendapatkan respon dari pusat untuk pengembangan di lahan 20 hektar,” kata Sukartana.
Untuk pengembangan yang menggunakan dana APBN, jelas dia, penanaman sudah mulai dilaksanakan April lalu. Untuk demplot dipilih di Desa Songan, Kintamani. Kenapa di Desa Songan, jelasnya, sesuai pertimbagan, karena daerah di sana sangat potensial untuk bawang putih, selain itu, petani juga sudah berpengalaman sebagai petani bawang. “Dipilih satu lokasi juga memudahkan pihak pusat untuk melakukan pemantauan,” katanya.
Untuk demplot pengembangan seluas 20 hektar, kata dia, kini tengah memasuki musim panen. Untuk panen perdana, kemungkinan akan dilakukan beberapa minggu ini. Namun sesuai pemantaua di lapangan, pertumbuhannya sangat bagus, sehingga optimis kalau produksi akan bagus.
“Kita harap demplot ini bisa maksimal, dengan demikian nantinya bisa membangkitkan semangat petani untuk menanam bawang putih,” ucapnya
Selain mendapatkan pembelajaran, kata dia, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan PT. SHB untuk membentuk demplot diatas lahan 100 ha. Rencananya demplot ini tersebar di Desa Buahan dan sejumlah wilayah di Balik Bukit sepeti di Banjar Kendal, Alengkong dan Bukit Sari.
Untuk demplot tahap awal seluas 25 ha penanaman sudah dimulai, sementara sisanya seluas 75 ha akan dilakukan bulan Desember - Januari 2020 dan mendapat pengawalan dari BPTP Bali.(Anggi/02).