Banner Bawah

Bali Potensial Kembangkan Medical Tourism

Artaya - atnews

2019-06-19
Bagikan :
Dokumentasi dari - Bali Potensial Kembangkan Medical Tourism
Slider 1

Denpasar, 18/6 (Atnews) - Dosen Tamu Praktisi Ayurveda Dr Made Sagiananda My.t Ph.d mengatakan, pengembangan “medical tourism”  holistik Bali sangat potensial.
Oleh karena Bali memiliki pengobatan tradisional dikenal Usada, Ayurveda maupun tersedianya herbal.
“Pengobatan ini sudah teruji yang sudah diterapkan sejak ribuan tahun lalu,” kata Sagiananda di Denpasar, Selasa (18/6).
Hal itu disampaikan ketika praktek yoga dan meditasi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa (Unwar) dalam mata kuliah “Electives Study ; Medical Tourism” di Griya Sehat Bali Siddha Ayurveda.
Pada kesempatan itu didampingi dr Indah (Parasitology), dr Masyeni (Penyakit dalam), Erly (Fisiology) dan dr Suka Anatomi (Biokimia).
Menurutnya, peluang itu tidak terlepas dari daya tarik Bali yang sudah dikenal dunia yang menjadi tujuan wisata.
Sebagian besar wisatawan mencanegara sengaja mencari tempat holistik untuk yoga maupun penyembuhan.
“Kebanyakan pasien kami wisatawan dari berbagai negara, padahal griya sehat dibuka diperkenalkan bagi orang lokal,” ujarnya.
Bahkan pelayanan kesehatan tradisional telah diakui keberadaannya sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 
Sampai saat ini pelayanan kesehatan tradisional  terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi disertai dengan peningkatan pemanfaatannya oleh masyarakat  sebagai imbas dari  semangat untuk kembali menggunakan hal-hal  yang   bersifat  alamiah  atau dikenal dengan istilah “back to nature”.
Dalam dunia internasional, perkembangan pelayanan kesehatan tradisional juga telah mendapat perhatian dari berbagai negara. 
Dari hasil kesepakatan pertemuan WHO Congress on Traditional Medicine di Beijing pada bulan November 2008 disebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dapat diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan. 
Dari pertemuan WHA pada tahun 2009 disebutkan dalam salah satu resolusinya bahwa WHO mendorong negara-negara anggotanya agar mengembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional  di negaranya sesuai kondisi setempat. 
Disamping itu, pihaknya mengharapkan lulusan kedokteran Unwar melanjutkan Ayurveda.
Keahlian itu akan menjadi keunggulan dibandingkan lulusan kodekteran pada umumnya.
Peluang itu akan semakin jelas setelah Pemerintah Provinsi  Bali memprogramkan Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sehat (JKN-KBS) untuk menjamin biaya layanan pengobatan tradisional bagi masyarakat di Puskesmas dan rumah sakit. 
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang Pelayanan Kesehatan tradisional yaitu pada pasal 1, 48, 59, 60 dan 61. Pada pasal  1 butir 16 yang disebutkan bahwa ”Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat”.  
Dalam pasal 48 juga disebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam pasal 59 disebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan dan Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan. 
Dalam pasal ini juga disebutkan bahwa seluruh jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional dibina dan diawasi oleh Pemerintah, agar dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya serta tidak bertentangan dengan norma agama.  
Pada pasal 60 dan 61 disebutkan bahwa orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan, dan masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. (ART/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Cok Ace: Bali Perlu Generasi Muda Kreatif

Terpopuler

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Bali Kebanjiran Timbulkan Kerusakan dan Trauma, Apa Strategi Mitigasi Pasca Rekor Hujan Ekstrem 10 September?

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Garuda Wisnu Kencana dan Perubahan Sosial di Bali

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

Gubernur Bali: Yayasan Kebaktian Proklamasi Harus Mampu Bangun Generasi Muda Bersaing Global

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

DPN PERADI SAI Mengangkat 64 Calon Advokat di Pengadilan Tinggi Denpasar, Diharapkan Advokat Baru Kuasi Teknologi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi

Danantara Dukung Pembanguan Waste to Energy di Bali, KMHDI Bali: Harus Lulus Uji Emisi