Denpasar, 22/6 (Atnews) - World Hindu Parisad (WHP) menyiapkan kader pemimpin muda dengan kualitas supaya mampu membawa perubahan yang lebih baik.
“Upaya itu dalam membangun kembali peradaban dunia yang sedang sakit parah oleh krisis kemanusiaan,” kata Presiden WHP I Made Mangku Pastika di Denpasar, Sabtu (22/6).
Hal itu disampaikan ketika rapat perdana World Hindu Wisdom Meet (WHWM) 2019 yang mengusung tema “Empowering Future Leader” dengan puncak pelaksanaan pada tanggal 21-22 September 2019.
Menurutnya, pemuda merupakan harapan masa depan Hindu yang patut “empowering” sehingga mematangkan bakat-bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
Untuk itu, pertemuan itu mampu menambah wawasan dan “networking” antar pemuda seluruh dunia.
Kegiatan itu membicarakan topik-topik penting yakni politik, teknologi dan entrepreneurship dengan mendatangkan narasumber pilihan yang relevan dengan generasi muda.
Dengan demikian, anggapan Hindu rumit, mahal maupun menyuhsahkan umat tidak lagi menjadi persoalan.
Pelajaran penting itu adalah bahwa ada kelemahan para raja kerajaan-kerajaan Hindu masa lalu, yaitu tidak berupaya melakukan kaderisasi atau tidak melaksanakan pembinaan untuk menciptakan kader kepemimpinan.
Bahkan sebaliknya, para raja-raja Hindu masa lalu ingin berkuasa seumur hidup, dan mewariskannya hanya kepada keturunan dari garis keluarganya walau tidak memiliki kualitas kepemimpinan yang baik.
“Ego sentris inilah yang menghancurkan kejayaan Hindu masa lalu serta tidak mengikuti perubahan zaman,” ujarnya.
WHWM 2019 ini akan tumbuh dan berkembang kader-kader pemimpin yang dapat membangun masa depan Hindu yang lebih baik relevan tema WHWM tahun 2018, yaitu “Hindu For Better Life”.
Untuk itu, acara itu sebagai realisasi konkrit dari kesinambungan acara WHWM 2018 sebagai langkah-langkah kecil untuk menwujudkan hidup yang lebih baik melalui penyiapan kader daripada kualitas para pemimpin saat ini.
Sementara itu, Ketua Panitia WHWM 2019 Dwija Swastana menambahkan, acara itu tidak hanya membicarakan teori semata.
Namun, WHWM 2019 akan menggelar kegiatan lapangan yang dikemas dalam bentuk perkemahan.
“Model ini diyakini meningkatkan kerjasama, persaudaraan dan persatuan antar pemuda,” ujarnya.
Selanjutnya pun, program-program WHWM merupakan implementasi dari gagasan pendirian WHP yang diinspirasi oleh pandangan para tokoh Hindu pada Mahasabha PHDI X yang diselenggarakan di Bali, 23-26 Oktober 2011.
Atas partisipasi dan apresiasi dari berbagai pihak, maka berdirilah WHP. Setelah organisasi ini terbentuk, WHP berupaya melaksanakan program-program kegiatan yang bermanfaat demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Hindu yang tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai wujud partisipasi dalam proses pembangunan bangsa dan peradaban dunia di berbagai bidang. (ART/02)