Gianyar, 25/6 (Atnews). Persediaan bahan baku perak untuk perajin saat ini tidak lagi menjadi kendala utama dalam proses produksi aneka kerajinan yang bernilai seni. Pasokan bahan baku dari perusahaan aneka tambang selalu mencukupi.
Ini dikatakan oleh I Nyoman Rupadana Ketua Asosiasi Perak Gianyar Senin, 24/6 di rumahnya.
Rupadana menjelaskan, permintaan aneka kerajinan seni dari pasar ekspor lesu, membuat kebutuhan bahan baku perak oleh perajin saat ini sebanyak 200 kg per bulan. Jika pesanan dari luar negeri ramai, keperluan bahan baku bisa mencapai 0,5 ton per bulan.
"Harga perak saat ini antara Rp 7.500 sampai Tp 7.600 per gram. Harga ini masih terjangkau oleh perajin," ucap Rupadana sambil menambahkan, perajin perak home industri yang saat ini kebanyakan sepi pesanan. Sedangkan perajin besar, pembelinya masih lumayan ramai.
"Perajin yang hanya mengandalkan pembeli lokal yang memang lesu saat ini. Sementara yang pemasarannya lewat online masih lumayan ramai," ujar Rupadana.
Tambah Rupadana, di Gianyar, pusat kerajinan perak selama ini ada di desa Celuk Kecamatan Sukawati. Di desa Celuk sendiri tercatat ada 300 orang perajin perak yang sebagian besar perajin rumahan (kecil) yang tidak memiliki karyawan (pekerja) alias mengerjakan sendiri. Sedangkan perajin yang besar, jumlah karyawannya juga banyak, malahan cenderung terus bertambah . (Mur/02).