Bangli, 25/6 (Atnews) - Untuk meningkatkan pemahaman tentang Dharma Agama dan Dharma Negara, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bangli menggembleng para Bendesa Adat se-Bangli, melalui pembinaan yang digelar Selasa (25/06) di kantor sekretariat PHDI Kabupaten Bangli. Pembinaan yang mengusung tema “Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara Kita Jadikan Dasar Membangun Daerah, Melestarikan Adat Budaya dan Agama” menghadirkan narasumber dari Kodim 1626 Bangli, Polres Bangli, MMDP Kabupaten Bangli dan PHDI.
Menurut Ketua PHDI Kabupaten Bangli, I Nyoman Sukra, diakui, pembinaan terhadap para bendesa se-Bangli dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang dharma agama dan dharma negara. “Dalam hal ini, para bendesa kita harapkan nantinya bisa membedakan mana yang dimaksud dharma negara maupun dharma agama,” jelasnya. Disampaikan, dharma agama penekanannya, Bendesa selaku pimpinan di desa, bisa menuntun dan meningkatkan kegiatan keagamaan yang baik dan benar kepada umat berdasarkan sastra tanpa menghilangkan tradisi. “Sedangkan dharma negara, ditekankan bendesa bisa mengantisipasi gangguan, ancaman, kamtibmas, terhadap kondisi keamanan di desa. Baik terkait dalam kegiatan kegamaan maupun kegiatan keagamaan,” jelasnya.
Dicontohkan, seperti dalam Pemilu sebelumnya. Kata Sukra, Bendesa ikut berperan aktif didalamnya. Namun jangan sampai ikut termakan isu-isu hoax. “Seoarang bendesa mesti juga bisa mengantisipasi hoax dan pengaruh radikal yang masuk ke desanya,” sebutnya. Terlebih diakui, tugas Bendesa sekarang memang sangat kompleks. Apalagi dengan terbitnya Perda No 4 tahun 2019 tentang desa adat. “Pembinaan ini kita laksanakan, supaya seoarang Bendesa mampu membentengi diri sebagai Lembaga adat yang tugasnya meningkatkan kualitas adat dan beragama dalam kerangka NKRI,” bebernya.(Anggi/02)