Denpasar, 28/6 (Atnews) - Baru kali pertama kelompok tani asal Buleleng mampu menyuguhkan makanan ringan atau oleh-oleh pangan khas daerah itu seperti kopi, Abon pepaya, kue sagu, dodol, dan makanan ringan lainnya hadir dalam pameran PKB XLI di Taman Budaya Denpasar.
Kopi Bali khas Buleleng produksi petani dari desa Tinggarsari, Busungbiu di daerah pegunungan atau 750 m diatas permukaan laut dengan iklim yang sejuk, menghasilkan kopi dengan cita rasa yang khas, kata Ketua Kelompok Tani setempat, I Gede Sinar
Gede Sinar yang dijumpai di arena PKB itu menceritakan kalau kebun kopinya ada di atas perkebunan cengkeh, jadi buah kopi yang dihasilkan memiliki aroma khas, maka disenangi dan diburu konsumen di daerah ini
Tanaman kebun kopi yang ada dimiliki secara turun temurun itu oleh petani yang tergabung dalam panguyuban tani Suda Giri Amerta dan Subak Ablan Mandala Sari seluruhnya seratus anggota keluarga petani.
Sementara sekretaris petani wanita Komang Astini, mengatakan Buleleng merupakan daerah perkebunan, kopi salah satu hasil yang memiliki ciri khas, hanya saja hasilnya dijual berupa kopi bijian kepada tengkulak tanpa diolah.
"Kami para petani dan pengusaha makanan ringan atau pangan khas Buleleng yang tergabung dalam 8 usaha koperasi mikro (UKM) berterima kasih kepada Gubenur Bali Wayan Koster yang mengratiskan pameran di PKB sehingga dapat menghadirkan UKM dari daerah terpencil," ucapnya. (des/02)