Denpasar, 28/6 (Atnews) - Peguyuban Trah Kediri Majapahit menggelar diskusi terbatas untuk mengingat sejarah kejayaan nusantara.
Dengan mengusung tema “Restorasi Kebudayaan untuk menyongsong Kejayaan Bangsa Indonesia”.
Oleh karena, sejarah menyimpan pembelajaran yang berarti untuk menghindari kesalahan berulang kali.
“Untuk itu pentingnya mengingat sejarah agar tahu siapa jati diri kita sehingga tumbuh rasa percaya diri, nasionalisme dan patriotisme,” kata Pelaku dan Pemerhati Budaya Agung Setiawan di Denpasar, Jumat (28/6).
Menurutnya, fondasi dan benih kebangsaan sudah pernah diterapkan ketika pemerintahan Raja Erlangga anak dari Raja Udayana.
Pada kesempatan itu telah meletakkan konsep humanisme maupun langkah menyatukan bangsa dari kerajaan-kerajaan.
Hal senada Pelaku dan Pemerhati Budaya Gatot Hartoyo menambahkan, bangsa Indonesia agar memiliki percaya diri karena leluhurnya pernah berjaya.
“Butuh percaya diri, harus paham siapa diri kita,” ujarnya.
Dengan kepercayaan itu akan menjadi modal utama dalam memenangkan persaingan dunia.
Bangsa Indonesia sebaiknya menjaga kebudayaan dengan baik, hal itu akan menjadi aset termahal.
Sedangkan, negara lain belum tentu budaya bahkan ada kehilangan budaya.
Apabila tidak memiliki kebudayaan maka bangsa tersebut akan kehilangan jati diri.
Sedangkan Ketua Peguyuban Trah Kediri Majapahit Dr. I Gusti Kade Sutawa,SE.,MM., MBA mendukung pelestarian aset unik bangsa Indonesia.
Branding itu tetap mempertahankan pariwisata budaya sehingga jumlah kunjungan turis semakin meningkat.
“Identitas tetap dipertahankan, tidak ada istilah lain lagi,” ujarnya.
Bangsa besar melestarikan dan mencintai, maka dari itu diperlukan adanya Kementrian Kebudayaan tersediri. ART/02).