Karangasem, 30/6 (Atnews) - Pelantikan Pengurus World Hindu Parisad (WHP) Masa Bhakti 2019-2025 dan Panitia World Hindu Wisdom Meet (WHWM) 2019 di Pura Penataran Agung Besakih, Minggu (30/6).
Dengan melantik Dr I Made Mangku Pastika sebagai Presiden WHP 2019-2025 yang menggantikan Alm. Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa.
Kepemimpiannya baru diharapkan membawa perubahan yang signifikan “Hindu for Better Life”.
“Saya tidak meragukan lagi kemahiran kepemimpinan Made Mangku Pastika, apalagi kini sudah terpilih sebagai Anggota DPD RI Dapil Bali setelah dua periode menjabat Gubernur Bali,” kata Ketua Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba di Denpasar, Minggu (30/6).
Hal itu disampaikan usai menyematkan pin dan penyerahan pataka kepada Presiden WHP Pastika yang diawali dengan ritual mejaya-jaya.
Ia juga Ketua Yayasan Parisada Hindu Dunia mengharapkan, semua pihak mendukung program-program dalam membenahi sumber daya manasia (SDM) umat Hindu.
Hal itu agar sejalan dengan tema World Hindu Wisdom Meet (WHWM) 2019 yang mengusung t “Empowering Future Leader” dengan puncak pelaksanaan pada 21-22 September 2019.
Untuk itu, Bali dapat dipilih sebagai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh Hindu dunia dalam membangun “network global”.
Upaya itu dapat memperkuat keyakinan Hindu dapat menjalankan bhaktinya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, mengingatkan umat Hindu tidak saja ada di Bali tetapi telah berkembang di seluruh pelosok dunia.
Sementara itu, Presiden WHP Pastika akan menyiapkan pemimpin masa depan dengan membina dan menumbuhkan kepercayaan generasi muda.
“Mereka semua anak muda yang hadir sudah jadi pemimpin tapi belum pemimpin hebat,” ujarnya.
Kaderisasi begitu penting dalam menghadapi tantangan umat yang begitu berat.
Namun kondisi itu, pihaknya tidak melemahkan justru semakin optimis dan memacu “adrenalin” untuk bekerja lebih keras.
Maka dari itu, berupaya akan menyatukan tokoh-tokoh yang sudah bergabung menjadi pengurus, meskipun tidak mudah tetapi akan terus dicoba.
“Mengumpulkan tokoh-tokoh Hindu sama halnya beratnya seperti membela umat Hindu dunia,” tutupnya. (ART/02)