Karangasen, 30/6 (Atnews) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali Made Rentin minta perangakat terbawah (Kadus dan Kades) untuk membuat proposal untuk permohonan hibah bantuan perbaikan rumah penduduk di lereng Gunung Agung ke BPBD Provinsi Bali.
Proposal permohonan itu harus cepat dan sudah diterima paling lambat tiga hari, mengingat perbaikan untuk tempat tinggal merupakan prioritas utama, kata Rentin seusai melakukan kunjungan sekaligus melakukan verifikasi terhadap kondisi rumah masyarakat di lereng Gunung Agung, Minggu (30/6).
Dalam kunjungannya ini, Kalaksa BPBD Bali mengaku prihatinan terhadap kondisi rumah masyarakat di releng Gunung Agung yang banyak rusak akibat gempa yang terjadi di NTB tahun 2018.
Ia dalam kunjungannya yang di dampingi Kabid RR BPBD Provinsi Bali, Ka UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, Relawan Pasebaya Agung, RAPI dan Orari, berkesempatan ke rumah Jero Mangku Bon, salah satu pengglisir yang tinggal di lereng gunung Agung tepatnya di Dusun Pucang Desa, Ban Kecamatan Kubu, Karangasem.
Dalam kesempatan ini Kalaksa BPBD Bali mengajak masyarakat yang terdekat dari gunung agung agar setiap saat waspada dan berdoa semoga diberikan keselamatan, bencana boleh terjadi namun kita berharap tidak ada korban yang ditimbulkan.
Tugas BPBD disebutkan, bagaimana mengedukasi masyarakat, agar semua mengenali bahaya yang ditimbulkan serta menyiapkan strategi untuk menghindari bencana.
Made Rentin pada kesempatan ini juga mengunjungi posko TRC IKB (Tim Reaksi Cepat Informasi Komunikasi Bencana) di Desa Muncan - Kec Rendang.
TRC IKB terbetuk bahkan sudah menderikan Posko Pemantauan Gunung Agung, sebagai bagian dari relawan yang berada di tengah masyarakat.
Kehadiran Kalaksa untuk memotivasi, memberi semangat dan apresiasi atas keberadaan relawan yang sangat membantu tugas pemerintah dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang kesiap-siagaan bencana. (*/02).