Denpasar, 1/7 (Atnews) - I Nengah Nurlaba SH putra asal Jembrana siap maju merebut kursi Bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 untuk membawa “angin segar”
Jembrana dibutuhkan figur pemimpin yang dapat diandalkan karena sebagai pintu gerbang Pulau Dewata jalur laut.
Keberaniannya dalam menyatakan diri dalam merebut kursi Jembrana satu, karena memiliki gagasan dan visi dalam membangun daerah mekepung yang lebih maju.
“Tekadnya maju atas dorongan masyarakat sendiri dan tokoh-tokoh setempat yang berkeinginan ada figur pemimpin baru,” kata Nurlaba yang berprofesi sebagai Advokat di Denpasar, Senin (1/7).
Selain IGAK Surya dan Arya Weda, dirinya salah satu nama yang digadang-gadang "Operasi Senyap" dari partai-partai yang tidak memenuhi syarat untuk mengajukan pasangan calon dalam Pilkada Jembrana 2020.
Nama yang tergolong kelas berat, bermunculan dan menjadi "Buah Bibir" dan dipandang oleh masyarakat pantas untuk duduk sebagai "Jembrana Satu" atau "Jembrana Dua".
Nurlaba didampingi Ketua Umum Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Bali Komang Gede Subudi dinilai sebagai tokoh lintas profesi rupanya mampu mendapatkan dukungan dari beberapa pengusaha sukses asal negara dari golongan senior.
Sementara IGAK Surya yang sebelumnya disebut-sebut sempat dibidik oleh partai besar untuk posisi sebagai wakil bupati, rupanya oleh Komunitas Jembrana Diaspora diusung sebagai Calon Jembrana Satu. Sementara AWK menjadi pilihan independen.
Nurlaba yang kini menjabat Ketua Apindo Bali sejak 2017 mengatakan, pihaknya akan membenahi infrastruktur Jembrana dalam mempercepat pembangunan.
Infrastruktut merupakan modal utama dalam memajuakan sektor lainnya, apalagi potensi wisata yang ada.
Disamping itu, Jembrana memiliki lahan tanah Pemerintah Provinsi Bali seluas 1.160 hektar.
Lahan itu diharapkan dikelola untuk kesejahteraan masyarakat yang selama ini dimanfaatkan secara optimal.
Optimisnya mampu menang karena pengalamannya dalam memimpin beragam orgnisasi.
Keterlibatanya tidak saja pada organisasi profesi tetapi bahkan “ngayah” tingkat kelurahan.
Jabatan organisasi Nurlaba yakni Ketua Kadin Jembrana 2009-2019, Ketua Apindo Jembrana 2009-2017, Kontriksi Indonesia (Gapeksindo) Jembrana 2010, Ketua Gapekaindo 2019.
Wakil Ketua INTI Jembrana 2010
Badan Advokasi Kadin Bali 2015
Komite Asvokasi Daerah (KAD) Anti Korupsi 2019.
Anggota Dewan Penasehat NCPI, Anggota Dewan AMPB, Ketua LPM Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana dan Pemucuk Lokasari Kelurahan Loloan Timur. (ART/02)