Denpasar, 1/7 (Atnews) - Ketua Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba mengajak sulinggih (orang suci) Hindu Bali turun “gunung” melayani umat.
Upaya itu dalam mencerdaskan pengetahuan spiritual (rohani) umat sehingga bhakti kepada Tuhan semakin mantap.
Menurutnya, Bali sebaiknya memiliki tradisi Gangga Pratista untuk melakukan keumatan yang dapat melibatkan seluruh orang suci dan umat di Tirta Gangga.
“India memiliki sungai Gangga sedangkan Bali punya Tirta Gangga dapat digunakan penyucian yang diselaraskam dengan perayaan Banyu Pinaruh usai perayaan Hari Suci Saraswati,” ujarnya.
Pelaksanaan itu bisa serupa Festival Kumbh Mela yang merupakan festival keagamaan terbesar di dunia dan dilaksanakan selama tiga hari di Sungai Gangga desa Kumbh kota Allahabad, India.
Selama delapan Minggu, desa Kumbh menampung jutaan peziarah yang disebut kalpwasis bersatu padu.
Para kalpwasis datang ke desa tersebut untuk mandi pagi sebagai peristiwa penuh kedamaian dan cinta, walaupun air sungai tercemar, cuaca dingin dan manusia berjejalan.
Untuk melayani arus masuk orang dalam jumlah besar ini, festival ini harus menyediakan makanan, layanan kesehatan dan fasilitas pokok seperti di kota besar.
Dengan demikian diharapkan mampu memberikan vibrasi positif Pulau Dewata dalam menjaga taksu Bali. (ART/02)