Badung, 3/7 (Atnews). Wakil Bupati I Ketut Suiasa mengatakan, Pemkab Badung memberi perhatian pemberdayaan terhadap keberadaan lansia dengan memberikan bantuan sosial setiap bulan. Kendati terasa belum cukup, namun turut membantu beban ekonomi dalam keluarga.
Hal ini dikatakan Suiasa pada acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 23 di Badung bertempat di gedung Kerta Gosana Sempidi Rabu, (3/7).
" Saya harap lansia tidak didudukkan sebagai beban . Terlebih dititipkan di panti jompo. Saya tidak ingin lansia di Badung ada yang tinggal di panti jompo," kata Suiasa sambil menambahkan, Badung telah berupaya memberikan bantuan sosial untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan lansia sebesar Rp 1 juta per bulan mulai usia 72 tahun ke atas.
Jelas Suiasa, Badung saat ini menghadapi kendala jumlah lansia yang terus bertambah setiap tahun dengan pertumbuhannya sebanyak 4.000 orang per tahun. Bahkan tahun 2019 melonjak menjadi 6.000 orang. Ini berarti anggaran yang harus disiapkan juga terus bertambah.
I Ketut Sudarsana, Kepala Dinas Sosial Badung mengatakan, pemerintah menetapkan 29 Mei sebagai hari lanjut usia nasional. Untuk di Badung telah diperingati dengan berbagai kegiatan seperti Tirtayatra, layanan kesehatan dan lainnya termasuk memberikan bantuan makanan tambahan kepada lansia.
"Di Badung sudah terbentuk Karang Lansia di setiap desa, tinggal Kelurahan yang belum memiliki dan tahun ini akan segera terbentuk," ucap Sudarsana.
Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Badung dihadiri oleh Ketua TP. PKK, Gatriwara, WHDI, Darma Wanita, K3S dan undangan liannya. Diakhiri dengan hiburan dari Karang Lansia Desa Dalung.(Mur/02).