Badung, 4/7 (Atnews) - Rektor Universitas Dhyana Pura (Undhira) Dr dr Made Nyandra, Sp.KJ., M.Repro, FIAS mengharapkan masyarakat mengenali pengetahuan seksual ejakulasi dini dengan benar.
Upaya itu mencegah timbulnya kecemasan seksual akibat minimnya pengetahuan atau kurangnya informasi mengungkap hal itu.
“Banyak orang berpikir masalah seksual itu sesuatu yang instingtif, bisa dilakukan siapa saja, alangkah baiknya jika ini dapat dipelajari dan diketahui melalui ilmu pengetahuan,” kata Nyandra di Badung, Kamis (4/7).
Hal itu disampaikan ketika Bedah Buku “Ejakulasi Dini” dengan 99 halaman yang diterbitkan Pilar Media.
Menurutnya, proses terjadinya ejakulasi dini sangat kompleks serta melibatkan banyak organ dan banyak faktor baik secara biologis (hipersensitivitas penis, peran neurotransmiter) maupun psikologis (kecemasan dan pengalaman seksual dini)
Akibat ejakulasi dini menimbulkan hubungan suami istri kurang harmonis. Pada saat laki-laki mengalami dorongan seksual tinggi namun pada saat yang sama timbul kekuatiran dalam dirinya karena takut akan terjadi ejakulasi dini.
Dimana, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan laki-laki mencapai dan mempertahankan ereksi normal untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan.
“Ejakulasi dini tidak tepat seperti air mani encer padahal itu sama sekali tidak benar ,” jelasnya.
Kondisi itu juga mendorong orang bisa jadi cemas yang memicu mencari pengobatan tidak sesuai karena tidak mendapatkan penanganan yang tepat
Selain itu, pembahasan hal semacama ini masih dinilai identik dengan porno, tabu, malu-malu.
Padahal pengetahuan hal itu penting agar tidak disalahgunakan, bila perlu dikemas dalam bentuk kurikulum pendidikan.
Sementara itu, Pembedah buku Prof. Dr.dr. I Nyoman Mangku Karmaya , M.Repro, PA (K) menilai buku tersebut dapat dijadikan referensi bagi akademisi maupun masyarakat umum.
“Buku ini dapat memperkaya pengetahuan bidang seksual,” ujarnya.
Pembahasannya tidak saja teori tetapi berdasarkan pengalaman dan penelitian.
Nyandra lahir 10 Februari 1958 di Denpasar. Memiliki tiga orang anak dan seorang istri. Menamatkan sekolahnya dari mulai sekolah dasar hingga program doktoral di Pulau Bali. Spesialis kedokteran jiwa diselesaikannya pada tahun 2000 di Universitas Udayana.
Kemudian dilanjutkan kejenjang Magister Reproduksi di Fakultas Kedokteran Unud serta program doktoral dalam Biomokuler diselesaikan pada tahun 2012 juga di Unud.
Seorang dokter Made Nyandra senang ikut berorganisasi. Sejak masa sekolah di SMP St. Paulus Singaraja ia sudah aktif memimpin organisasi OSIS di sekolahnya. Dilanjutkan saat Ia menjadi mahasiswa Unud aktif sebagai BPM FK Unud.
Untuk itu, jabatan yang diembannya yakni Ketua Harian P2TP2A Badung, Anggota IDI, Pengurus ASI Denpasar, Pengurus APTISI Wilayah VII A Bali. (ART/02)