Denpasar, 12/7 (Atnews) - Pemerhati Budaya Gatot Hartoyo di Denpasar, Jumat (12/7),
mengharapkan terbentuknya Kementrian Kebudayaan dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo Periode 2019-2024
Upaya itu dalam restorasi kebudayaan untuk menyongsong kejayaan Bangsa Indonesia yang telah di buktikan ketika masa Kerjaan Majapahit mampu menguasai nusantara.
Mengingat kekayaan kebudayaan beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Begitu pula penulisan sejarah bangsa ditulis dengan berbagai perspektif sehingga kebenaran sejarah nyaris hilang.
Namun hal itu, kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, karena belum ada lembaga yang serius mengawalnya.
Sementara ini kebudayaan masih menjadi satu atap kementrian dengan pendidikan.
Seharusnya lembaga itu dibawah kebudayaan, dimana pendidikan tersebut salah satu unsur kebudayaan.
Sejarah menyimpan pembelajaran yang berarti untuk menghindari kesalahan berulang kali.
Untuk itu pentingnya mengingat sejarah agar tahu siapa jati diri kita sehingga tumbuh rasa percaya diri, nasionalisme dan patriotisme.
“Sejarah yang diwariskan itu harus disampaikan dengan besar, sehingga generasi mendatang dapat belajar dari masa lalu dalam menata masa depan,” ujar Gatot yang juga penulis Buku Sejatah lebih dari 20 buku semuanya sudah beredar termasuk di Pulau Bali.
Terakhir berjudul "Sejarah yang Hilang " masih belum selesai yang menguraikan pembelajaran sejarah bisa menumbuhkan rasa percaya diri sebagai bangsa dan himanismenya Raja Airlangga yang merupakan anak Raja Udayana.
"Bahwa dengan mempelajari sejarah akan menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa dan pada ujungnya kita akan nemiliki rasa percaya diri sebagai bangsa," tegasnya. (ART/02)