Badung, 12/7 (Atnews ). Menjelang hari raya Galungan dan Kuningan permintaan bunga gumitir mulai merangkak naik yang puncaknya akan terjadi 5 hari menjelang Galungan yang diawali dengam hari sugihan. Namun harganya masih tetap stagnan.
Ni Nyoman Desi petani bunga gumitir asal banjar Perang Alas Lukluk Mengwi mengatakan hal itu ketika ditemui di kebunnya Jumat (12/7.
Jelas Desi, bertani bunga gumitir cukup menjanjikan. Mengingat permintaan mata dagangan ini tidak pernah sepi, serta harganya sangat berfluktuatif sesuai dengan permintaan pasar. Karena bunga gumitir juga banyak dimanfaatkan sebagai hiasan atau dekorasi.
"Permintaan bunga gumitir tidak hanya tergantung pada hari raya saja, tetapi setiap hari. Terlebih lagi bila banyak ada upacara pernikahan, permintaannya tentu melonjak," ucap Desi, Sambil menambahkan, dari luas lahannya yang kurang dari 1 are produksi bunganya saat ini sebanyak 20 kg per hari.
Tutur Desi , saat ini harga bunga gumitir dipasaran senilai Rp 12.000/kg. Biasanya ia menjualnya di pasar umum desa Sempidi. Jadi omzet penjualannya dalam sehari sebesar Rp.240.000. Dalam seminggu ia bisa panen sebanyak lima kali/ hari. Jadi dalam lima hari penghasilannya bisa mencapai sebesar Rp.1,2 juta.
"Banyaknya panen dalam seminggu hanya 5 kali, setelah itu menunggu beberapa hari agar bunga mekar secara bersamaan" demikian Desi.
Warna kuning bunga gumitir selama ini dimanfaatkan untuk pembuatan canang. Disamping itu juga bisa dipergunakan untuk aneka hiasan dari bunga yang sangat indah serta menarik. Seperri dekorasi untuk upacara pernikahan maupun hiasan di kantor pemerintah dan lainnya. (Mur/02).