Bangli, 21/7 (Atnews) - Mendekati hari raya Galungan, sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Bangli kian meroket. Sebagai buntutnya, banyak ibu rumah tangga yang harus berpikir sepuluh kali, karena hal itu merupakan keperluan hari raya.
Beberapa pedagang di Pasar Kidul Bangli saat dikonfirmasi Minggu (21/07) mengatakan, kondisi tersebut dampak dari terlambatnya pasokan maupun adanya gagal panen disejumlah daerah akibat cuaca yang tidak menentu.
Harga cabai misalnya di pasar tradisional mengalami kenaikan setiap hari, seperti cabai merah semula Rp 20 ribu kini meranggak tiga kali lipat menjadi Rp 60 ribu/ kg.
Ni Ketut Simpen pedagang bumbu mengatakan, kenaikan harga cabai ini terjadi secara bertahap sejak sebulan terakhir ini. Diperkirakan harga akan terus mengalami kenaikan, juga cabai besar dari Rp50.000/kg, ikut naik menjadi Rp 60.000/kg.
Sementara harga cabai kecil merah, sebelumnya Rp60.000./kg kini melonjak menjadi Rp85.000/kg, jelasnya.
Sementara itu, salah seorang konsumen Ni Nyoman Sudani saat dikonfirmasi dilokasi mengatakan kenaikan harga sejumlah komoditi ini membuatnya berpikir sepuluh kali untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur.
Untuk menghindari bertambahnya pengeluaran, dirinya harus pintar-pintar mengatur keuangan. “ Menjelang Galungan harga sembako semua naik. Saya jadi puyeng karena pengeluaran akan bertambah.
Untuk menyiasati, saya terpaksa mengurangi jumlah pembelian dan mengutamakan kebutuhan pokok untuk bahan upakara saja agar tidak terlalu banyak pengeluaran menjelang hari raya,” ujarnya (Anggi/02)