Karangasem, 23/07 (Atnews) - Satu hari menjelang hari raya Galungan, hampir semua rumah di pulau Bali (beragama hindu- red) tampak telah memasang penjor di depan rumahnya.
Sesuai pengamatan penjor yang terpasang itu sebagian besar hasil membeli dari sampian, termasuk bambu, karena di pekarangannya sudak tidak punya tanaman bambu.
Tak sedikit juga masyarakat yang masih membeli perlengkapan penjor di sejumlah warung warung "musiman" (hanya berjualan perlengkapan menjelang hari raya Galungan saja).
Salah seorang pedagang perlengkapan penjor di kawasan Temega Kelurahan Padangkerta, Nengah Jinek (60) beserta istrinya Nengah Kari (55) mengatakan warungnya ramai dikunjungi sejak 4 hari lalu. "Saya cari barangnya di Denpasar, lalu saya jual di sini (maksudnya Karangasem)", ujar Nengah Kari.
Beragam perlengkapan penjor yang dijualnya ialah; Sampian Penjor, Janur, Kolong-Kolong, Bambu dan Padi. " Harganya beragam sesuai jenis dan besar kecilnya, tapi yang paling laris adalah Padi", jelas Nengah Kari.
Hari raya Galungan juga membawa rezeki lebih bagi Nengah Jinek dan istrinya, jika pada hari biasa pendapatannya hanya Rp 50 ribu, menjelang hari raya Galungan bisa mencapai Rp. 1.500.000,-
"Kalau hari biasa, saya cuma berjualan rujak, jadi pendapatannya tidak seberapa, menjelang Galungan pendapatan saya sampai Rp.1.500.000," jelasnya dengan mata berbinar. Beliau merasa bersyukur.(ay/02)