Bangli,28/7(Atnews) ---Keberadaan armada pemadam kebakaran milik Pemkab Bangli masih minim.Pasalnya dari lima unit hanya bisa tiga berfungsi yakni dua penyemprotan dan satu tangki air .Sedangkan dua unit lagi rusak tidak bisa diperbaiiki karena terkendala asset yang masih abu-abu.
Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Bangli I Dewa Agung Suryadarma saat dihubungi Minggu (28/07) menyampaikan, total armada yang dimiliki berjumlah empat dan satu mobil tanki air, dari empat armada tersebut dua diantaranya rusak, hanya dua yang bisa dioperasikan.
Lebih lanjut Suryadarma menjelaskan, selama ini tidak bisa melakukan perbaikan lantaran status asetnya belum jelas. Dari pihak asset yang sempat disampaikan dua unit damkar tersebut dulunya merupakan bantuan pemerintah pusat saat itu damkar masih dibawah Dinas PU, saat diserahkan dari Dinas PU ke Satpol PP dan Damkar dua unit armada tersebut tidak masuk dalam penyerahan asset” jelasnya
Selama ini status dua unit damkar tersebut asetnya belum jelas sehingga tidak bisa dilakukan perbaikan ”Kalau diperbaiiki kita disalahkan karena belum masuk dalam asset Damkar” ujarnya.
Lanjut dikatakan, penambahan kelengkpn berupa sarana mobil damkar untuk standbay di Kecamatan Kintamani sejatinya selalu diusulkan tiap tahunnya. Namun belum disetujui, disisi lain penambahan armada tidak dibarengi jumlah personil
Damkar Bangli terbatas”Total personil Damkar saat ini berjumlah 30 orang idealnya 50 sehingga kurang lagi 20 orang .Jumlah tersebut dibagi empat sif Karena jumlah personilnya saat ini terbatas ,satu regu jumlahnya ada 7 orang dan ada 6 orang, idelanya satu regu 10 orang”ujarnya.
Pihaknya kini memerlukan dua unit damkar lagi untuk bisa disiagakan di Kecamatan Kintamani .Untuk mengadaan damkar pihaknya mengaku berupaya berjuang agar bisa mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat, disamping itu juga tetap mengajukan usulan dalam APBD Bangli. Disamping itu telah mengusulkan pengadaan 10 unit hydrant yang ditempatkan diantaranya dua unit di Sekreatiat Daerah,dua unit di Terminal dan Pasar Loka Crana,dan dua lagi di Pasar Kidul, sisanya lagi empat 2 di Pasar Singamandawa Kintamani dan Pasar Geopark untuk lebih dekatnya untuk pengambilan air saat ada bencana kebakaran "Saat ini dalam proses pemadaman api agak kesulitan untuk pengadaan air, sebab selama ini kebutuhan air saat penanganan kebakaran diambil dulu dari kali” egasnya. (Anggi)