Gianyar 30/7 (Atnews). Permintaan kerajinan atap alang-alang dari pasar mancanegara sampai saat ini masih tetap tinggi. Terbukti pengiriman tiap bulannya antara 500 sampai 1.000 pcs dengan tujuan utama pemberangkatan ke negara Spanyol, Kanada dan Bulgaria.
I Wayan Mungkreg perajin atap alang-alang asal Banjar Silungan desa Lodtunduh Kecamatan Ubud mengatakan Selasa (30/7) pesanan mata dagangan ini masih ramai, kendati tidak seramai tahun-tahun sebelumnya yang jumlahnya mencapai ribuan ikat per bulannya.
"Pokoknya masih ada, hanya saja tidak seramai 2 atau 3 tahun lalu jumlahnya bisa sebanyak 5.000 pcs sekali kirim," ucap Mungkreg, Sambil menambahkan, atap alang-alang selain laris di pasar mancanegara, untuk pasar domestik juga lumayan ramai. Pesanan banyak datang dari Jawa dan daerah wisata lainnya di Indonesia seperti Lombok.
Mungkreg yang sudah lebih dari 25 tahun menggeluti bisnis atap alang-alang mengaku, usaha kerajinan anyaman atap alang-alang sejatinya tetap menjanjikan. Hanya saja yang menggeluti kerajinan yang sama jumlahnya semakin banyak. Sehingga ketika terjadi penurunan permintaan, bukan semata-mata disebabkan oleh karena sepi pesanan, tetapi banyaknya ada pilihan.
"Sekarang kan banyak ada penjualan kerajinan anyaman atap alang-alang, diseluruh Bali, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan bisa membelinya dimana saja," ujar Mungkreg. Atap alang-alang hasil produksinya dijual dengan harga Rp 14.000 per ikat panjang 270 cm. Atap alang-alang ini digemari karena alami dan tahan terhadap cuaca.(mur/02).