Buleleng, 1/8 (Atnews) - Sejumlah petugas tenaga Harian Lepas Pembuatan Pupuk Kompos tampak sedang memilah tumpukan sampah yang menggunung di satu sudut Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng melaksanakan pekerjaan pemilahan sampah setiap hari di TPA Bengkala dengan tujuan untuk mengurangi volume sampah dan sampah organiknya akan diolah dijadikan pupuk kompos. Biasanya untuk proses fermentasi kompos membutuhkan waktu 2 bulan.
Setiap hari TPSA Bengkala menerima ber ton-ton sampah dari wilayah Kota Singaraja. Truk pengangkut sampah beroperasi mengangkut limbah campur dari rumah tangga. Sampah organik paling banyak didapat dari limbah rumah tangga, bekas upacara keagamaan dan sisa daun pohon di naungan jalan.
Sampah yang sudah diolah menjadi pupuk kompos ini tidak jual, Biasanya diambil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singaraja untuk tanaman termasuk yang ada di pinggir jalan.
TPSA Bengkala dibangun di atas lahan 4,8 hektar. Volume sampah pada hari biasa rata-rata mencapai 100 bahkan hingga mencapai 150 meter kubik. Volume sampah itu berasal dari sampah rumah tangga dan sampah sisa perdagangan di beberapa pasar di Kota Singaraja.
Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Putu Ariyadi Pribadi juga berupaya agar TPSA Bengkala tidak sampai overload dengan menggunakan strategi lain. Strategi yang dilakukan mencegah TPA overload adalah penanganan sampah rumah tangga dan mengolah sampah di masing-masing TPS3R dan “Bank Sampah”. Selama ini desa atau kelompok masyarakat di daerahnya sudah banyak yang mengalakan pemilahan sampah. (yog/02)