Payangan, 4/8 (Atnews) - Atraksi Raja Kuning (panjat pohon pinang) yang diwariskan turun temurun oleh Leluhurnya berlangsung meriah di kawasan wisata Banjar Sema, Kecamatan Payangan, Gianyar, Minggu sore 4/8 ( pada Umanis Kuningan).
Orang asing yang sedang berlibur mampir menyaksikan atraksi sangat langka itu.
Perbekel Desa Melinggih, Nyoman Surata ikut berbaur di tengah-tengah masyarakat penonton.
Raja kuning ini beda dengan kegiatan tujuhbelas agustusan, dimana pohon pinang yang dibuat halus dan dipoles dengan ole supaya licin setinggi 15 meter sudah berdiri tegak, sebelum dipanjat oleh anak anak muda setempat diupacarai sebelumnya, untuk memohon keselamatan.
Perbekel Desa Melinggih, Nyoman Surata kagum atas kegiatan anak muda Banjar Sema yang mampu melestarikan atraksi ini, di banjar lain pernah menirunya tetapi tidak pernah berkelanjutan.
Sejumlah tokoh masyarakat menyebutkan bahwa kegiatan ini belum diketahui kapan dimulainya, karena sejak diingat sudah berlangsung kegiatan Raja Kuning pada setiap Umanis Kuningan dan konon pernah masyarakat meniadakannya ternyata muncul marabahaya.
Sejak peristiwa itu ada dan tidak diketahui kapan terjadinya, masyarakat tidak berani absen menyelenggarakan Raja Kuning pada hari Umanis Kuningan kecuali ada cuntaka seperti halnya ada warga setempat yang meninggal dunia.
Masyarakat Banjar Sema terutama anak-anak mudanya senang dan tulus mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut dengan biaya yang diperoleh dari donasi dan selalu dipadati masyarakat yang menyaksikan. (atm/02)