Bangli, 4/8 (Atnews)--- Objek wisata alam Tukad Cepung yang ada di Banjar Penida Kelod, Desa Tembuku,bKecamatan Tembuku, Bangli menjadi tujuan kunjungan saat Umanis Kuningan ,maupun hari-hari biasa. Air Terjun Tukad Cepung diserbu pengunjung karena salah satu objek wisata alam terkemuka di Bangli.
Selain wisatawan luar negeri terutama dari negara Eropa , juga dikunjungi sekitar lima ratusan warga Bali juga wisatawan asal Pulau Jawa.
Terpantau Minggu (04/08) kebanyakan wisatawan dari luar negeri yang datang baik melalui travel maupun pribadi.Nampak kendaraan khususnya roda dua maupun empat sudah memadati parkiran. Salah satunya, pesona air terjun Tukad Cepung yang juga dikenal dengan air terjun turun dari langit yang berlokasi di Banjar Penida Kelod, DesaTembuku, Bangli.
Karena keindahan dan keunikannya itu, setiap musim liburan dan hari-hari tertentu. Lokasi wisata ini selalu ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Jika kita mau datang ketempat ini, dari arah perempatan Kecamatan Tembuku, lokasinya hanya berjarak kurang lebih satu kilometer menuju arah utara, tepatnya ke Banjar Penida Kelod.
Selanjutnya, di pertigaan jalan raya Banjar tersebut sudah terpampang jelas petunjuk menuju air terjun yang fenomenal tersebut. Tinggal mengikuti petunjuk berupa baliho dan plang tersebut. Sekitar 200 meter kita sudah sampai disebuah parkiran yang cukup luas depan Pura Dalem. Dari parkiran ini, kita tinggal berjalan kaki sekitar lima ratus meter, menyusuri jalan setapak dan berundag.
Dalam perjalanan menuju Tukad Cepung, kita akan melintasi sebuah dam yang oleh warga setempat dikenal dengan sebutan tukad Yeh Gadang. Tapi, jangan salah, meski sebutannya Yeh Gadang, kondisi air di sungai ini justru sangat jernih dan alami. Karena itu, banyak pengunjung sepulang dari Air Terjun Cepung yang berada dibawah sungai ini, mandi dan berenang untuk menyegarkan tubuh.
Selanjutnya, masih dalam perjalanan menuju Air Terjun Cepung, mata kita akan dimanjakan dengan keindahan alam berupa tebing bebatuan dan juga goa-goanya yang sangat mempesona yang terbentuk secara alami.
Made Putra Mertadana, salah satu pengurus Pengelola Wi sata Alam Tukad Cepung mengatakan diawali tahun 2016, kemudian untuk penataan sumber dana dari swadaya dan dana punia para pengunjung saat itu,sambal berjalan pelan-pelan ditata.
Setelah mulai berkembang untuk memperkuat dasar dasar hukum kami bekerjasama dengan BUMDes Desa Tembuku” Selama ini BUMDes Desa Tembuku telah mengembangkan usaha pariwisata dengan mengelola air terjun Tukad Cepung. Dalam pengelolaannya, dilakukan bekerjasama dengan pihak desa adat”ujarnya.
Disinggung jumlah kunjungan saat hari-hari besar seperti Umanis Galungan,Kuningan maupun hari libur mencapai lima ratus orang lebih sedangkan hari-hari biasanya sekitar dua ratus lima puluh”Pengunjung kebanyakan wisatawan dari Eropa selebihnya dari local maupun dari luar Bali misalnya tamu Eropa sekitar dua ratus tiga puluh sisanya tamu domistik” jelasnya (Anggi/atm).