Bangli, 6/8 (Atnews) --Dua orang Bali masing-masing Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20) berasal dari Kabupaten Karangasem meninggal di Jepang.
Kabar duka datang dari Jepang, menyebutkan korban meninggal setelah tenggelam terbawa arus Sungai Warashina Perfektur Shizuoka. Sekitar satu setengah jam kemudian dua jasad pria tersebut muncul ke permukaan sungai dan langsung dievakuasi.
Dilaporkan, kejadian berlangsung sekitar pukul 14.20, Minggu (04/08), di sungai yang berada dekat Kota Iwaba.Mereka bermain di sungai itu bersama 10 teman lainnya yang juga melakukan barbeque.Keduanya dilaporkan sedang bermain bersama temannya di sungai itu.
I Wayan Ada merupakan warga Banjar Pempatan dan Wayan Ariana dari Banjar Waringin. Keduanya tengah mengikuti magang di Jepang yang diberangkatkan oleh Yayasan Dwipahara Bali yang ada di Desa Yangapi,Kecamatan Tembuku,Bangli.
I Nyoman Gede Nuada selaku penanggung jawab magang ke Jepang Selasa (06/08) mengatakan kedua korban tersebut merupakan siswa Yayasan Dwipahara yang sedang mengikuti program magang di Jepang.
Disampaikan kronologis kejadian sekitar pukul 14.20, Minggu (04/08/2019) saat itu bertepatan dengan hari umanis Kuningan di Bali,karena hari hibur di Jepang saat itu dua korban tersebut bersama teman-temannya sekitar 10 orang berkeinginan untuk mandi di Sungai Warashina Perfektur Shizuoka, karena situasi disana musim panas,mereka mencoba untuk mandi di sungai ternyata mereka belum mengetahui dalam dan arus sungai tersebut,sehingga mereka berdua tenggelam dan dibawa arus.
Sekitar satu setengah jam kemudian dua jasad kedua pria tersebut muncul ke permukaan sungai dan langsung dievakuasi masyarakat setempat serta pihak kepolisian dan tim SAR setempat yang berdatangan saat itu kondisi sudah sangat kritis langsung dibawa kerumah sakit ”Semua pihak sangat cepat sekali merespon namun jawanya tidak bisa ditolong. Sungai tersebut cukup dalam sekitar 3 meter dan cukup membahayakan.
sekolah dasar di dekat lokasi tersebut melarang para muridnya berenang di lokasi bahaya tersebut karena sudah pernah ada korban sebelumnya.Saat kejadian kemarin ada sekitar 50 orang mengunjungi sungai tersebut bermain-main di sana. ”jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan dari pihak keluarga korban sudah dihubungi dan diharapkan tidak risau atas musibah ini dan termasuk kepulangan jenazahnya semuanya sudah diurus oleh pihak Yayasan yang lembaganya sudah resmi termasuk urusan asuransinya juga sudah diurus ”Salah seorang staf kami sudah diperintahkan untuk menjemput ke Jepang dengan membawa surat kuasa dari orang tua mereka dan mengurus semua dokumen yang diperlukan”ujarnya.
Sedangkan pemulangan jenazahnya sesuai informasi dari KBRI Jumat (09/08)” Semua biaya pemulangan dari Narita Jepang ke Denpasar hingga ke rumah korban semua ditanggung oleh pihak Asuransi” katanya.(Anggi/02)