Badung, 7/8 (Atnews ). Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menerima kunjungan kerja rombongan empat Kepala Daerah yaitu Bupati Sanggae( Kalbar) Paolus Hadi, Bupati Batu Bara (Sumut) Zahir, Bupati Tulang Bawang( Lampung) Winarti dan Wakil Bupati Tanggamus, (Lampung), Hi Am Syafi, di Sempidi Rabu (7/8).
Hadir mendampingi Wabup, Forkopinda Badung, Kadis Pariwisata Made Badra, Kadis BPMD Putu Gede Sridana, Dinas Penanaman Modal dan Perlayanan Terpadu Satu Pintu, Wakil Ketua TPKK Kab Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa beserta OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Bupati Sanggae, Paolus Hadi menyampaikan terima kasih atas penerimaan kunjungannya di Badung. Katanya, Sanggae memiliki jumlah penduduk 481 ribu jiwa, dengan budaya Dayak dan Melayu. Maksud dan tujuan kunjungan ini belajar tentang mal pelayanan publik di Badung yang sudah manjadi rujukan nasional di Indonesia
Winarti Bupati Tulang Bawang, mengaku Kedatangannya untuk belajar berkaitan dengan penggunaan pengelolaan dana desa, ekonomi kriatif dan UMKM.
Bupati Batu Bara, Zahir kunjungan ini terkait pariwisata terutamanya pengembangan desa wisata. Selain juga sektor peternakan dan pembibitan sapi Bali. Kab Batura berumur baru 17 tahun jumlah penduduk kurang lebih 400 ribu jiwa.
Sementara Wakil Bupati Tanggamus, Hi Am Syafi kunjungannya di Badung terkait dengan sektor pariwisata, pengelolaan objek wisata dan mal pelayanan publik.
Wabup. I Ketut Suiasa menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Kabupaten Sanggae, Batu Bara, Tulang Bawang dan Kab Tanggamus yang berkenan berkunjung ke Puspem Badung. Menurutnya, pertemuan ini selain meningkatkan tali silahturahmi nasional, juga untuk mempererat tali persaudaraan yang telah terjalin selama ini.
Menurut Suiasa keempat daerah ini ada kesamaan tujuan kunjungan ke Badung seperti menggali informasi tentang kepariwistaan, UMKM, dan pembibitan sapi Bali.
Di bidang kepariwisataan ucap Suiasa, Badung kembangkan konsep pariwisata berbasis budaya yang berpihak pada alam dan masyaralat dengan pengembangan desa wisata.
Kami punya konsep, wisata dari, oleh dan untuk masyarakat. Terkait pengembangan UMKM menggunakan pola DOSA (Dana, Orang, Sarana Prasarana dan Action). Sedangkan, pembibitan sapi Bali telah dikembangkan di desa Sobangan sebagai pilot projek berkelanjutan diintegrasikan dengan pariwisata, demikian Suiasa. (Mur/02).