Denpasar, 12/8 (Atnews) - Sosok Alm. Dr Ir Frans Bambang Siswanto MM suami dari Prof Dr Ir Anastasya Sulistyawati MS MM MMis PhD DTh D.Ag sebagai pemimpin yang idealis dan nasionalis.
Hidupnya berdedikasi untuk mengabdikan diri kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkualitas dan berdaya saing global.
“Beliau sangat peduli terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Sahabat Dekat Frans, Sudiarta Indrajaya yang dikenal Romo Sin di Denpasar, Senin (12/8).
Hal itu disampaikan usai Misa menutup peti jenasah Frans Bambang Siswanto yang dipimpin Uskup Denpasar Mgr Silvester San Pr.
Setelah berpulang pada 9 Agustus Rumah Sakit Institut Jantung Negara Kualan Lumpur pada Jam 01.35 Wita ketika menjalani operasi.
Ia juga Ketua INTI Bali mengatakan, atas kepeduliannya yang begitu tinggi terhadap kepentingan bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu berhasil membangun Bali International Training & Development Centre dengan kapasitas 680 kamar di Pantai Nyanyi tahun 2002 seluas 15 hektar dari total lahan 100 hektar lebih.
Dedikasi itu diperuntukkan kepada masyarakat yang membutuhkan keterampilan untuk mencari kerja ke luar negeri.
“Pelatihan diberikan secara gratis untuk membantu masyarakat, bahkan sempat dituturkan oleh Frans sendiri setelah mereka bekerja tiga tahun sudah bisa mengantongi dana ratusan juta sebagai modal buka usaha di daerah asalnya,” ujarnya.
Selain modal, mereka otomatis dapat pengalaman, akses dan relasi bidang usaha yang dipelajari selama bekerja di luar negeri.
Selama pelatihan mereka betul-betul dilatih baik secara fisik yang khusus melibatkan Marinir TNI AL.
Upaya itu dalam membentuk karakter dan disiplin yang bisa diandalkan.
Selain itu, mewariskan Politeknik Internasional Bali (PIB) yang merupakan hadiah kepada istri tercinta.
Kampus itu diharapkan mencetak SDM Pariwisata, karena Bali dominan mengandalkan sektor tersebut.
Sementara belum sepenuhnya orang Bali mampu bersaing dalam sektor tersebut. Padahal yang mampu dan tahu tentang pelestarian dan menjaga Bali tentu orang daerah sendiri.
“Kalau bukan manusia Bali dibenahi maka siapa yang diandankan, maka kuncinya pendidikan,” tegasnya.
Pembangunan tidak hanya mengandalkan dari pemerintah, hal itu atas inisitif dari seorang pengusaha.
Pemikiran tersebutlah yang mendorong pendirian PIB, disamping memberikan wadah kepada istrinya menjadi nenek yang berguna.
Begitu juga pembangunan Taman Bhagavan dan Puri Bhagavan yang mengedepankan pelestarian lingkungan, termasuk kediamannya pun asri penuh dengan beragam tanaman.
Sementara kecintaanya terhadap budaya Bali, sering mengenakan pakaian adat Bali maupun mengikuti persembahayangan di pura.
Disamping itu, sikapnya yang patut diteladani yakni memperhatikan para orang tua.
Untuk itu, pihak telah mewariskan acara Bhaktimu Bagimu Negeri (BBN) yang diselenggarakan setiap bulan Agustus.
Pada kesempatan itu, rutin diselenggarakan memberikan perhatian khusus kepada para pejuang veteran, baksos cek kesehatan gratis maupun menyehatkan masyarakat dengan Senam AW S3.
Menariknya, kehadiran senam itu menjadi puncak kebahagiaan dari Alm. Frans dalam menyehatkan masyarakat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Dengan demikian, pihaknya akan terus melanjutkan kegiatan tersebut dapat bermanfaat hingga ke pelosok pedesaan.
Bahkan Senam AW S3 akan digelar di Taman Kota Singaraja yang didukung penuh Bupati Buleleng tanggal 18 Agustus mendatang. (ART/02).