Denpasar, 15/8 (Atnews) - Alm. Dr Ir Frans Bambang Siswanto MM telah membangun “centre excellent” sebagai pusat unggulan untuk mendidik manusia unggul, kreatif, inovatif dan berahlak mulia.
Dengan pembangunan Bali International Training & Development Centre (BITDC) dengan kapasitas 680 kamar di Pantai Nyanyi pada tahun 2002 seluas 15 hektar dari total lahan 100 hektar lebih.
Selain itu, Politeknik Internasional Bali (PIB) menyiapkan lulusan DI, DII, DIII maupun lulusan yang standar S1, S2 dan S3.
Hal itu disampaikan Sahabat Karib Frans, Edy Djuwito di Denpasar, Kamis (15/8).
Frans sendiri begitu mencintai tanah Pulau Dewata sehingga sungguh-sungguh menerapkan Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungan).
Dalam pembangunan dengan menerapkan tri hita karana untuk menciptakan ekosistem yang indah, sehat, lestari dan seimbang.
Upaya itu dalam menyeimbangkan alam dengan Tuhan agar hidup harmonis.
Menurutnya, adanya internet broadband akan memudahkan akses pendidikan.
Berbeda dengan pendidikan konvensional yang serba terbatas baik perpustakaan, ruang kelas, buku-buku pengajar.
Apalagi dengan kehadiran handphone cerdas memudahkan
belajar kapan saja, dimana saja sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Begitu perpustakaan secara online, dosen dari seluruh dunia dengan materi yang bisa diunduh secara berbayar atau gratis.
Untuk itu, pihaknya hanya menyiapkan akses internet dan infrastruktur.
Selain itu, sosok Alm. Frans begitu cinta Bali karena nama kampusnya saja memakai nama “Bali” untuk pendirian PIB.
Ia mengharapkan, kualitas kampus yang didirikan berstandar internasional menampung anak negeri dan memungkinkan menerima siswa luar negeri.
Cita-citanya mampu mencetak wirausaha sejati dengan bekali pengetahuan interpreneurship, kepemimpinan, kreatifitas dan inovasi.
Oleh karena PIB spesial mencetak lulusan yang mempunyai setara S1, S2 dan S3.
Dalam mewujudkan itu, telah mencari sinergi orang-orang hebat di bidangnya patnershipnya baik dalam maupun luar negeri.
Salah satunya Prof. Richardus Eko Indrajit yang berbakat bidang teknologi yang mempunyai pakar e-learning.
Pendidikan secara e-learning akan bisa jalan mengingat dukungan terpasangnya palapa ring telah terpasang.
Untuk itu, Indonesia akan terkoneksi dari Sabang sampai Merauke.
Uniknya lagi, “centre excellent” mampu mengakomodir bayi lahir hingga jompo.
Hal itu sebagai bentuk implementasi slogan “belajar seumur hidup”.
Begitu juga, menyiapkan pelatihan berkala maupun kursus-kursus pendek dalam bidang ketrampilan dan kesenian.
Salah satu contohnya, gamelan Bali ada sekitar 200 baru tersebar di Amerika.
Untuk itu, apabila orang Amerika ingin mendalami gamelan Bali, maka “centre excellent” akan memberikan fasilitas.
Maka dari itu secara otomatis akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan datang ke Bali.
Selain berwisata diharapkan dibuat program-program pembelajaran mengenai kebudayaan Bali yang unik. (ART/02)