Karangasem, 17/8 (Atnews) - Kakek I Wayan Digul lahir 31 Desember 1923, seorang veteran berasal dari Desa Abang Kabupaten Karangasem. Ia adalah salah satu saksi hidup peristiwa perang kemerdekaan di Bali tepatnya di Karangasem. Meski usianya sudah renta, tetapi semangat dan ingatannya masih melekat kuat di kepalanya.
I Wayan Digul menjadi pejuang sejak tahun 1930. Beliau Hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 3 SR kala itu. Pada saat pasukan I Gusti Ngurah Rai melakukan long march untuk menghindari tentara sekutu, pria ini bertugas sebagai pembawa pasokan makanan kepada pasukan I Gusti Ngurah Rai.
Ia rela berpura - pura gila agar tidak dicurigai oleh para penjajah, lalu secara diam - diam mencari makan dan mengantarkannya kepada para tentara I Gusti Ngurah Rai yang berjuang pada Perang di Tanah Aron.
I Wayan Digul juga menceritakan pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan Indonesia merdeka. Jepang yang pada saat itu diserang bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, membuat para tentara Jepang pulang. "Pada tanggal, bulan dan tahun segitu Indonesia belum sepenuhnya merdeka," ungkapnya.
Walau rambut yang sudah memutih, serta gigi sudah menghilang, tapi semangat kemerdekaan Republik Indonesia masih terpancar dari wajah dan jiwa kakek veteran yang satu ini. Beliau juga mengingatkan kepada para generasi muda agar tetap melanjutkan semangat untuk membangun bangsa indonesia. Ini demi menghormati para pahlawan yang rela gugur demi kemerdekaan Indonesia.
Sekarang I Wayan Digul tinggal bersama keponakannya, karena beliau tidak punya istri. Untuk sehari hari, beliau mengandalkan keponakannya. Beliau juga sudah mendapatkan tanggungan tetap dari pemerintah karena jasa beliau saat perang kemerdekaan. (Ayu/02)