Denpasar 12/9 (Atnews) - Badan Independent Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Bali meminta pemerintah serius melakukan pemadaman terhadap kebakaran Gunung Agung.
Kebakaran itu cukup serius merusak hutan Gunung Agung karena terjadi beberapa kali dalam waktu cukup lama.
“Saya minta ada ketegasan penanganan yang serius, Pemkab. Karangasem dan Pemprov. Bali bersinergi melakukan pemadaman,” kata Ketua Umum BIPPLH Bali Komang Gede Subudi yang juga WKU Lingkungan Hidup Kadin Bali di Denpasar, Kamis (12/9).
Ia mengharapkan, pemerintah sebaiknya melakukan upaya pemadaman yang maksimal.
Bukan menyerah pada keadaan dengan dalih jarak tidak terjangkau maupun medan berbahaya.
Kebakaran terjadi di Indonesia bukan hanya di Gunung Agung saja, tetapi sejumlah daerah di Indonesia.
Mereka nampak melakukan upaya pemadaman yang maksimal demi pencehagahan kebakaran yang lebih meluas.
Untuk itu, pihaknya meminta ada tindakan tegas terhadap aparat atau petugas yang tidak mampu melaksanakan tugas dapat berhenti dari jabatannya maupun mengundurkan diri.
Upaya itu agar kinerja pejabat bekerja maksimal dalam mencegah kerusakan alam Bali yang sungguh memprihatinkan.
Selain kebakaran hutan yang menjadi sorotan, Gunung Agung dalam periode pengamatan 12-09-2019 12:00-18:00 WITA Level III (Siaga) yang memiliki ketinggian 3142 mdpl.
Masih mengalami kegempaan Vulkanik Dalam sekali dalam Amplitudo : 15 mm, S-P : 2 detik, Durasi : 21 detik. Gempa Tektonik Jauh sekali Amplitudo : 25 mm, S-P : 34 detik, Durasi : 122 detik.
Maka dari itu, pihaknya siap mendampingi pemerintah dalam membantu menuntaskan permasalahan tersebut.
Oleh karena, lingkungan yang rusak akan mempengaruhi citra pariwisata Bali di mata dunia. Mengingat pariwisata rentan akan isu lingkungan.(ART/02)