Tabanan, 16/9 (Atnews) - Universitas Dhyana Pura (Undhira) melakukan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat di Desa Wisata Warisan Dunia Jatiluwih, Tabanan Bali.
“Keindahan Jatiluwih yang masuk (dalam) warisan dunia pentingnya dilakukan pelestarian,” kata Pelaksana Dosen Pariwisata Dr. I Gusti Bagus Rai Utama yang juga di Tabanan, Senin (16/9).
Pada kesempatan itu Ia mengajak Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, Dr. I Made Diana Erfiani, dan Sidhi Bayu Turker, M.Par. untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Menurut hasil Penelitian Utama dan Suyasa (2018), dosen di Universitas Dhyana Pura, tentang profil responden yang mengunjungi Desa Jatiluwih, keduanya menyarankan agar usaha pengelolaan dan pelestarian Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih dilihat dari variabel psikografi (perilaku pembeli).
Diarahkan untuk menjaga keindahan alam, DTW Jatiluwih memberikan layanan kepada pengunjung yang sering datang, menyediakan informasi di berbagai sumber, menyediakan kedai cepat saji yang memerlukan waktu saji satu hingga dua jam, pelayanan tiket masuk langsung ke DTW Jatiluwih di loket masuk, dan pengemasan produk-produk lokal dengan harga antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
DTW Jatiluwih telah dikelola secara baik oleh Manajemen DTW yang memiliki struktur organisasi yang lengkap, namun pada masyarakat lokal tingkat bawah masih menyisakan beberapa permasalahan seperti pengelolaan desa wisata dan homestay yang belum terlalu mengakar.
Untuk memberdayakan masyarakat desa secara langsung, warga Desa Wisata Jatiluwih perlu memecahkan masalah prioritas seperti meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya sanitasi serta pengetahuan dan keterampilan penataan hidangan makanan dan minuman.
Prioritas lain meliputi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penataan kamar atau akomodasi berupa homestay yang telah dikelola oleh kelompok masyarakat di desa tersebut.
Selain itu, sosialisasi tentang Manajemen dan Indikator Desa Wisata khususnya pentingnya penataan kamar yang terstandar nasional dan internasional (homestay), tata boga, serta hidangan (kuliner lokal) telah dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juli 2019.
Pelatihan tata boga mencakup peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait dengan jasa boga khususnya, masalah penataan, kebersihan, dan sanitasi.
Target setiap anggota kelompok adalah mampu menerapkan teknik penataan makanan dan minuman yang sesuai dengan standar restoran formal. Pemberi pelatihan Dosen Tata Boga, Hidangan Undhira yakni Dra. Ni Made Erpia Ordani Astuti, M.Pd.
Pelatihan tata graha homestay ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penataan kamar.
Target setiap anggota kelompok adalah mampu menerapkan teknik penataan kamar yang sesuai dengan standar Tata Graha Pariwisata. Pelatihan tersebut diberikan oleh Dosen Tata Graha, Program Studi Manajemen Perhotelan,Universitas Dhyana Pura yaitu Ni Luh Christine, M.Par. dan Ni Kadek Widyaastuti, SE., M.Par.
Universitas Dhyana Pura berkomitmen untuk mendampingi Desa Wisata Jatiluwih secara berkelanjutan. Pada hari Sabtu, 14 September 2019,
Tim Pengabdi Undhira memberikan papan nama kepada tujuh homestay agar lebih banyak wisatawan mengetahui keberadaan homestay di Jatiluwih sehingga tingkat hunian homestay dapat meningkat.
Ia berharap warga desa dapat menumbuhkan usaha-usaha lokal yang dapat dikelola secara langsung oleh warga setempat sehingga berdampak langsung bagi keluarga mereka.
Usaha-usaha tersebut meliputi homestay, pertanian beras merah, makan minum kuliner lokal, pengelolaan aktivitas wisata, dan usaha-usaha lainnya (ART/*/02).