Negara 22/9 (Atnews) - Eksistensi dan peran strategis sosial budaya puri kian hari nyaris tak bergaung. Padahal keberadaan puri dimasa lampau memiliki tugas dan fungsi strategis dalam kehidupan masyarakat Bali. Tatanan pemerintahan dan gerakan kultur di Pulau Dewata tak bisa dilepaskan dari peran puri.
Prihatin dengan kondisi tersebut, para generasi penerus Puri Agung Negara (PAN) melakukan rebranding atas eksistensi puri tersebut. Pameran Foto Sejarah dan Wisata Edukasi Puri Agung Negata digelar sebagai ruang edukasi dan memperkenalkan sejarah puri kepada masyarakat luas khususnya generasi milenial.
"Puri Agung Negara mendapatkan pengakuan dari masyarakat Jembrana bahwa di tempat inilah sejarah kota Negara di Kabupaten Jembrana dimulai, seperti kata Ir.Soekarno, Jas Merah. Jangan sesekali melupakan sejarah," kata Panglingsir sekaligus Inisiator pameran foto sejarah dan wisata edukasi A.A Gde Agung Surya Sutedja didampingi Ketua Panitia A.A Bagus Hendra Sugihantara Putra, Sabtu (21/9) di Negara.
Lebih jauh kata Sutedja, pameran foto dan edukasi sejarah memiliki tujuan lainnya yakni mengembalikan Puri Agung Negara sebagai ikon Kabupaten Jembrana. Pihaknya berharap agar Puri Agung Negara bisa menjadi literasi dan kurikulum dalam mata pelajaran sejarah di Bali. " Sehingga generasi penerus kita tahu dan bangga (atas keberadaan puri, red) karena sudah menjadi orang Bali terutama melihat dari aspek sejarah dan budaya,"ucapnya.
Sementara Ketua Panitia Pameran Foto dan Edukasi Sejarah Puri Agung Negara A.A Bagus Hendra Sugihantara Putra menjelaskan selama ini citra yang melekat pada Puri Agung memang tertutup dan jauh dari publisitas. Hal ini membuat masyarakat segan untuk ingin mengenal lebih dekat puri agung.
Dengan diadakannya kegiatan "Opening House" melalui berbagai even diharapkan Puri Agung Negara mampu menghilangkan jarak dengan masyarakat. "Sehingga citra yang ada mampu diubah, pelan tapi pasti," ucapnya. Kegiatan yang digelar sebagai momentum kebangkitan yowana Puri Agung Negara untuk menyikapi berbagai dinamika perkembangan saat ini yang kian cepat.
Kegiatan tersebut didukung oleh berbagai pihak. Mulai dari Pemkab Jembrana, Camat Negara, Lurah BB Agung, Lurah Lelateng, Lurah Banjar tengah, Kelian adat, pemerhati budaya, Sejarawan, Mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Indugosa, Peradah Jembrana, Ngopi, Penyuluh Agama Hindu dan Bahasa Bali, serta dari pihak sekolah se kecamatan negara.
Ketua DPK Peradah Jembrana I Putu Feri Priyandana berharap rebranding yang dilakulan oleh Puri Agung Negara menjadi langkah strategis dan memperkuat eksistensi puri di era digital dan milenial. Puri diharapkan tak semata menjadi ruang edukasi budaya, sejarah, adat dan agama. Namun juga pemberdayaan generasi milenial dalam berbagai hal secara konsisten dan kontinyu. ***