Klungkung, 22/9 (Atnews) - Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menggemakan perdamaian.
“Tanpa perdamaian dan kerukunan mustahil akan ada pembangunan bangsa dan negara,” kata Sukahet di Klungkung, Sabtu (21/9).
Hal itu disampaikan ketika Acara Gema Kerukunan- Gema Perdamaian- Gema Shanti dalam memperingati Hari Perdamaian Dunia yang diselenggarakan FKUB serta didukung Pemkab. Klungkung.
Untuk itu, perdamaian, kerukunan dan keamanan menjadi prioritas dalam berbangsa dan bernegara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah harga mati yang terdiri dari beragama suku, ras, agama, adat istiadat, bahasa daerah dan kesenian.
Indonesia sebagai satu kesatuan membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai rote, terdiri dari lebih dari 17.000 lebih pulau dan 714 Suku Bangsa yang harus rukun dan bersatu.
Sikap toleransi terhadap perbedaan itu wajib ditumbuhkan pada masing-masing individu bangsa.
Ia juga Bendesa Agung Majelis Adat Bali menegaskan, kerukunan haruslah menjadi salah satu prioritas untuk selalu dibangun oleh para tokoh agama dan semua umat beragama, termasuk semua penganut aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (sampradaya) haruslah selalu menjadi terdepan.
Serta memberi contoh dan sekaligus menjadi contoh untuk menjadi umat beragama yang baik sekaligus menjadi warganegara yang baik.
Sementara itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengharapkan masyarakat Klungkung menjadi contoh dalam mengawal perdamaian itu.
Upaya itu dapat memberikan kontribusi terhadap bangsa serta mempercepat terwujudnya program Klungkung yang dibingkai dalam “Gema Shanti”.
Diharapkan juga tokoh-tokoh Klungkung agar berperan aktif dalam pembangunan daerah.
“Saya sangat terbuka menerima masukan dari berbagai elemen dalam mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.
Ketua ISKCON Indonesia I Wayan Subagio menyambut baik acara itu sebagai momentum membangitkan kebersamaan.
ISKCON menurunkan satu kereta yang mengusung Tuhan Yang Maha Esa dalam wujud arca wigraha Sri Sri Jagannath, Baladeva dan Subrada.
Untuk memberikan vibrasi kedamaian, kesucian.
Kegiatan itu dapat membangun visi bersama pemerintah dan stackholder menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. (ART/02)