Bangli, 27/9 (Atnews) - [Untuk kesekian kalinya tidak ada tanggapan, kesabaran Bupati Bangli I Made Gianyar atas realita cueknya kabupaten/kota termasuk Pemprov Bali terhadap jasa besar Bangli memelihara lingkungan mungkin sudah habis.
Malahan Bangli dianggap jadi peminta-minta padahal daerah berhawa sejuk ini memiliki jasa besar untuk daerah lainnya di Bali.
“Kita sudah bosan meminta-minta, dan tadi kita telah memerintahkan Kadis Lingkungan Hidup untuk membuang sampah produksi daerah ini ke sungai yang mengalir ke Kodya Denpasar,”ujar Bupati Bangli Made Gianyar usai menghadiri rapat gabungan di DPRD Bangli, Jumat (27/09).
Hal tersebut juga disampaikan saat menggelar rapat dengan DPRD Bangli terkait keinginnya menuntut kontribusi kepada Kodya Denpasar. Bila keinginan itu, tidak didukung DPRD, tidak masalah. “Namun syukur dalam rapat tadi semuanya setuju,” ujarnya.
Lebih lanjut ditegaskan, kalau tahun lalu Kodya Denpasar memberikan bantuan untuk Bangli, namun tahun ini tidak tentu. Pihaknya telah melayangkan surat kepada Walikota Denpasar terkait hal itu. Kalau Kodya tidak menganggarkan APBD induk, mungkin bisa di APBD Perubahan. “Jas merah jangan sekali lupa- lupa sama sejarah. Semestinya jadi pemimpin kalau mau disenangi harus nambah-nambah, mana ada rumus dulu dapat sekarang tidak,” tegasnya.
Made Gianyar kembali menegaskan, bila Kodya tidak memberikan batuan PHR kepada Bangli, maka pihaknya akan menutup sungai dengan sampah, jadi tidak lagi pangkung. Siapa tahu aliran sampah ini lewat pada sungai yang selama ini dipakai rafting, sehingga tamu ribut karena sungai isinya sampah, mereka tidak mau datang. Untuk itu, harus dipahami semua pihak.
“Kita berharap kepada bapak Wali Kota Denpasar agar mengalokasikan, bila perlu ditambahin. Jangan malah meniadakan, suratnya sudah siap kita kirim,” pungkasnya (Anggi/atm)