Karangasem, 27/9 (Atnews) - Prebekel Desa Duda Timur menerima bantuan bedah rumah dari GSP Fondation di Karangasem, Jumat (27/9).
“Uluran tangan ini membantu meringankan beban warga kami yang masih memiliki 45 KK belum dapat bantuan dan sudah terbangun 120 KK,” kata Prebekel Duda Timur I Gede Pawana.
Sementara sumber pendanaan bedah rumah dari Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak 31.
Ia yang juga Ketua Forum Prebekel Se-Bali mengharapkan masyarakat yang mampu secara finansial agar ikut serta mengentaskan kemiskinan masyarakat.
Hingga September 2019, sebagian hunian warganya sudah tersentuh program bedah rumah, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, anggaran desa maupun pihak swasta.
Ia menargetkan, pengentasan masalah rumah tidak layak huni di Desa Duda Timur dapat terealisasi tahun 2022.
Sementara itu, Founder GSP Foundation Gede Semadi Putra menambahkan, pihaknya membantu masyarakat dalam membenahi dan membangun rumah tidak layak huni (RTLH)
Diberikan kepada salah satu Petani tersebut adalah dalam rangka memperingati Yayasan GSP Foundation yang berusia satu tahun tanggal 14 September 2019 lalu.
Selain bedah rumah, pihaknya juga memiliki program CSR seperti pemberian sumbangan ke sejumlah panti asuhan di Kota Denpasar.
"Tahun ini kita mampu satu rumah. Mudah-mudahan di tahun berikutnya lebih banyak lagi. Kita biasanya setiap bulan mengadakan CSR dua kali, itu ke panti asuhan. Tetapi mulai di bulan depan kita fokus ke Karangasem," ujarnya.
Anggaran yang dialokasikan untuk renovasi satu unit rumah sebesar Rp30 juta. Semadi Putra yang juga pengurus DPD REI Bali ini menargetkan kembali melaksanakan program serupa ditahun 2020. Karangasem disebut kembali disasar untuk pelaksanaan program bedah rumah tersebut.
"Kalau kita lihat Karangasem kan selama ini memang dicap sebagai kabupaten yang paling lemah ekonominya. Jadi kalau dari sisi saya selaku warga Karangasem yang hidup di perantauan, ingin ikut menunjukkan hasil nyata membantu masyarakat Karangasem," ujar Semadi owner PT. SKI Land Development, Rumah 58 dan PT. Tohpati Grafika Utama itu.
Ungkapan kebahagiaan disampaikan Komang Sudana. Kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada kami dan kami sangat bersyukur atas bantuan program bedah rumah ini bersyukur atas uluran tangan yang diberikan GSP Foundation.
Pria paruh baya ini menyebut, penghasilannya dari bekerja sebagai buruh tani dan pekerja bangunan serabutan tidak mencukupi untuk memperbaiki rumah.
Sebelum dibedah, rumahnya yang berdiri diatas lahan seluas 300 m persegi disebut hanya beralaskan tanah, berdinding anyaman bambu, dan beratapkan seng.
"Saya bersyukur mendapatkan bantuan rumah ini. Keluarga saya sekarang bisa hidup lebih layak dari sebelumnya," katanya.(ART/*/02)