Denpasar, 28/9 (Atnews) - Chandra Salim sebagai Kolektor Kayu Gaharu ratusan item sejak 10 tahun lalu.
Ia juga Dewan Pembina DPP Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Dewan Pengawas & Tata Krama DPP ASITA ,
tinggal di Jln Arwana no 17 daerah Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali tertarik Gaharu karena dikenal oleh orang Dayak Kalimantan sebagai Kayu Dewa karena memiliki manfaat begitu tinggi bagi kehidupan.
Menurutnya, semua kepercayaan (agama) memakai gaharu sebagai sarana untuk melakukan ritual.
Beragam ritual digunakan baik mulai kelahiran, maupun menjaga keseimbangan kehidupan, penolak Bala serta penyembuhan.
“Semua agama menggunakan gaharu baik Hindu, Budha, Kritiani (minyak gaharu), muslim (tasbih) termasuk orang Arab,” kata Chandra di Denpasar, Sabtu (28/9).
Bahkan manfaat pengobatan dari jaman semasih kerajaan, gaharu sudah diriset oleh China.
Dapat menolak bala dan menatralisir energi negatif.
Sementara gaharu terbaik di Indonesia ada di Pulau Kalimantan, namun banyak diekspor
Untuk itu, pihaknya mulai berminat (cinta) menyelamatkan dan memburu gaharu kayu ysng sudah termasuk jenis langka.
“Saya suka bau gaharu, kalau yang asli baunya sedikit tapi kena matahari dan suhu badan akan menambah harum,” ujarnya.
Memang dirinya mengakui dulunya suka barang antik.
Namun keunikannya gaharu dibuat alam, bahkan ada berbentuk model komodo.
Oleh karena bentukan dari alam maka memiliki energi dan vibrasi yang baik.
Selain berbentuk natural bentukan alam, koleksi kayu gaharu Chandra Salim ada yang telah diukir, sudah berbentuk patung, dibuat gelang gaharu yang bernilai jual tinggi, hingga dibuat tongkat untuk pedanda atau pendeta Hindu.
Upaya itu untuk menjaga bentuk unik gaharu agar tetap abadi.
Maka dari itu, pihaknya hanya melayani bagi mereka yang memiliki minat yang serius dan paham kepada manfaat dan filosofi gaharu.
Beberapa koleksi kayu gaharunya sudah pernah ditawar hingga miliaran rupiah lebih per potong oleh pecinta kayu gaharu dari dalam dan luar negeri.
Kediamannya bau harum khas kayu gaharu langsung tercium.
Kayu gaharu yang ada di kediaman Chandra Salim terdiri dari tiga jenis yakni gaharu Valeria, Trinof, hingga jenis kayu gaharu Valensis yang memiliki kualitas paling tinggi.
Koleksi kayu gaharu milik Chandra Salim ada yang berbentuk utuh dan asli dari alam seperti saat didapat di tengah hutan.
Sedangkan kayu gaharu yang sudah dibentuk menjadi patung atau ukiran dengan berbagai tema.
Salah satu koleksinya yakni sebuah kayu gaharu seberat dua belas kilogram yang telah diukir, ditawar pecinta kayu gaharu senilai Rp 2 miliar sekitar enam tahun lalu, namun hingga kini belum dilepas.
Sejatinya tempat itu banyak dicari namun belum diketahui orang.
Semuanya gaharu ada di lengkapi surat Izin SDN dari BKDSA,
Chandra Salim aktif organisasi Pembina INTI Bali, Penasehat FBN-Bali (Forum BelaNegara Bali), Penasehat Himpunan Advokat Muda Indoneisa Bersatu (Hami) Bali dan pernah Ketua HPI Divisi Mandarin Bali DPP Asita Komite Tiongkok. (ART/02)