Denpasar, 1/10 (Atnews) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBUN) Bali akan menggelar Festival Agribisnis 2019 di Lapangan Renon Denpasar, selama empat hari, 3-6 Oktober mendatang.
Kegiatan itu untuk mempromosikan dan memfasilitasi pemasaran produk pertanian kelompok-kelompok tani Bali.
Upaya itu sebagai bentuk inisiasi Peraturan Gubernur Bali Nomor : 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal daerah ini.
“Acara ini ajang untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan baik bentuk segar maupun olahan yang diproduksi petani Bali kepada masyarakat dan pengguna produk-produk pertanian,” kata Kepala TPHBUN Bali Ida Bagus Wisnuardhana M.Si di Denpasar, Selasa (1/10).
Kegiatan itu mengusung “Cintai Produk Dalam Negeri, Gunakan Produksi Daerah Sendiri” diikuti oleh Dinas Pertanian/Perkebunan Kab./Kota se Bali dan oleh kelompok-kelompok tani binaan serta pelaku-pelaku usaha pertanian dengan jumlah stand lebih dari 40 unit.
Disamping mendisplay produk segar dan olahan unggulan petani Bali, pada acara festival agribisnis juga akan dirangkaikan dengan beberapa kegiatan lomba Gebogan menggunakan buah-buahan lokal, lomba merangkai bunga, lomba makan buah, lomba carving buah.
Pada acara pembukaan Festival Agribisnis mengundang pengusaha yang bergabung dalam wadah PHRI Provinsi dan Kab./Kota, Bali Hotel Asosiasi, Asosiasi Pedagang Retail (ASPRINDO), Asosiasi Katering, ITDC, Asosiasi Agro Wisata Bali, MUDP.
Pembukaan menurut rencana dihadiri oleh Gubernur Bali, dimana pada saat pembukaan juga dikaitkan dengan acara penyerahan hadiah lomba gebogan dan penyerahan bantuan bibit oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali.
Penyerahan penghargaan kepada petani berprestasi, sertifikat organik kepada beberapa kelompok tani dan penanda tanganan MoU Kemitraan pemasaran antara kelompok tani dengan pengguna produk.
Diharapkan dengan dilaksanakannya Festival Agribisnis ini, produk-produk unggulan Bali dapat lebih dikenal, ada kontak bisnis antara petani dan pengguna sehingga pemasaran produk-produk petani Bali dapat lebih ditingkatkan. (ART/02)