Karangasem, 12/10 (Atnews) - Karangasem World Music Festival (KWMF) 2019 memperkuat identitas Karangasem sebagai destinasi yang mengangkat otentisitas dan originalitas Bali.
Dengan menampilkan tradisi, kesenian, musik etnic diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Karangasem.
Kegiatan tersebut bagian yang terintegrasi dari program aktivasi branding “Karangasem The Spirit of Bali” yang berfokus pada pengelolaan dan pengem
bangan sumber daya yang dimiliki daerah diselenggarakan di Puri Gede Karangasem pada 11-13 Oktober 2019.
“Hal ini menjadikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi pengalaman berharga bagi wisatawan di Karangasem,” kata Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri di Karangasem, Sabtu (12/10).
Beragam program Bali Recovery pun terus dilakukan dengan mempergunakan berbagai pendekatan dan strategi, baik melalui jalur diplomasi, promosi pariwisata hingga penyiapan mitigasi.
Dalam memulihkan citra pariwisata Karangasem Bali, setelah peningkatan aktivitas Gunung Agung pada bulan September 2017 yang lalu.
Pariwisata Bali menghadapi tantangan yang begitu besar, karena negara-negara serta para wisatawan maupun calon pengunjung memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap kondisi Pulau Dewata saat itu.
Berbagai event telah dilaksanakan yang terangkum dalam Bali Recovery antara lain Festival Pesona Tulamben (9-10 Agustus), Discover Karangasem (16-18 Agustus), Brotherhood Champ (23-25 Agustus), Miss Universe Reunion (19-23 September), Karangasem World Music Festival (11-13 Oktober), dan Festival Pesona Edelweiss (18-19 Oktober) yang mendatang.
Bahwa seluruh event sedemikian rupa dilaksanakan di wilayah dan atau tempat-tempat baru, karena diharapkan sekaligus mampu memberikan kontribusi positif pada tumbuhnya destinasi-destinasi baru dengan kharakter yang kuat.
Bahwa seluruh event lebih ditekankan pada exsposure di luar wilayah Karangasem bukan semata-mata keramaian di lokasi event, karena program ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan seluruh potensi Karangasem kepada masyarakat nasional dan internasional.
Begitu juga bahwa seluruh event sedapat mungkin mampu mengakselerasi seluruh komponen masyarakat serta mengaktivasi seluruh potensi yang ada, guna memberikan dampak yang riil dan berkelanjutan.
Berbagai upaya telah dilakukan juga oleh Kementerian Pariwisata RI, Pemerintah Daerah Bali serta seluruh masyarakat untuk memulihkan kepercayaan international sehingga “image” Pariwisata Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia dapat kembali pada kondisi yang normal.
Wisatawan yang datang dengan suasana Karangasem yang damai, hening, serta dipenuhi fibrasi spiritualitas ini dapat memberikan pengalaman serta memori yang berharga.
Oleh karena itu melalui momentum yang baik ini, pada kesempatan itu pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya para pemangku kepentingan serta seluruh masyarakat, atas bantuan, dukungan dan kolaborasinya sehingga seluruh tantangan di atas dapat kita hadapi dan niscaya terselesaikan dengan baik.
Acara itu mampu menjembatani persaudaraan dan keragaman lewat musik dengan memadukan irama Segara-Gunung.
Dengan mengedepankan semangat tersebut diharapkan akan terbangun solidaritas dan apresiasi yang akan membawa kepada kehidupan yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, hadir Tenaga Ahli Menteri Bid. Pemasaran Kemenpar Prof. Gde Pitana, Kabid Pengembangan Destinasi Disparda Bali Ida Bagus Adi Laksana, Kepala BI Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Budayawan, Seniman, musisi dan tokoh masyarakat. (ART/02)