Oleh : Mangku Kandia
Terlahir dijaman Kolonial Belanda 1910, Raja Ida Betara Tjokorda Gede Agung Soekawati , umur 8 tahun telah menjadi seorang yatim piatu. Bersyukur beliau dibesarkan oleh kakak kandung hebat dan politikus ternama jaman Hindia Belanda almarhum Tjokorda Gede Raka Soekawati mantan Presiden Negara Indonesia Timur (NIT) 1946-1950 yang bermarkas di Puri Kantor Ubud Sekarang. Bahkan 1931 beliau telah membawa 51 rombongan penari, pemahat untuk pameran di Paris jaman kolonial untuk misi diplomasi kesenian dan kebudayaan. Akibatnya sejak tahun diatas nama Bali dan Ubud dikenal Dunia.
Kembali cerita Tjokorda Agung Soekawati, bahwa masa remaja beliau harus kerja keras untuk bertahan hidup. Usia 15 tahun beliau harus meninggalkan desa Ubud untuk merantau dan bersekolah di Denpasar. Tinggal di banjar Blaluan, sangat dekat dengan pesangrahan KPM milik belanda yang kini menjadi Bali Hotel dibangun 1926. Bagi Ida Tjokorda kesempatan ini digunakan sebagai lokal guide mengajak wisatawan ke Ubud dengan transportasi sederhana dikala itu.
Sebab kondisi desa Ubud yang sangat miskin menjadikan beliau tertantang untuk mengajak setiap turis mengunjungi UBUD. Walter Spies pemusik Jerman adalah turis pertama menginjakan kakinya di Ubud 1927 . Walter Spies falling in love dengan UBUD. Lalu dia memutuskan membangun Hotel Tjampuhan yang tanahnya milik Puri Agung Ubud. Kemampuan publik relation Walter Spies menjadikan pelukis2 Barat berdatangan ke Ubud seperti Rudolf Bonnet dkk sehingga Ubud sebuah desa miskin lama-lama terkenal seantero dunia dan para turis mulai berkunjung. Bahkan swimming pool pertama di Bali dibuat tahun 1938 di Hotel Tjampuhan Ubud.
Diatas sekelumit latar belakang diselenggarakan Festival Desa Wisata Nusantara (FDWN) mulai 27-31 Oktober 2019 di Lapangan Astina Ubud Gianyar untuk mewartakan kepada Dunia bahwa inisiasi Desa Wisata sudah mulai tahun 1927 dengan inisiator Tjokorda Gede Agung Soekawati dari Desa Ubud. Dalam FDWN 2019 akan ada Launching Bumdes Bersama Gianyar Aman dengan anggota 22 Desa yg fokus pada pengembangan Desa Wisata. Kunjungi FDWN di Ubud. I am proud of being born in Ubud. (*)