Bangli, 23/10(Atnews) - Terus meluasnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Kintamani, Bangli yang terjadi sejak beberapa hari terakhir telah membuat masyarakat kian khawatir. Terutama terkait kesehatan masyarakat yang selama ini terpapar asap kebakaran tersebut.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai membagikan ribuan masker kepada masyarakat di sejumlah desa yang selama ini terpapar asap. Selain itu, tim kesehatan dari Provinsi Bali juga diturunkan untuk memeriksa kesehatan waga yang terdampak karhutla dan bantuan air bersih.
Hal ini diakui Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Karmawan,S.Pd,M.Si didampingi Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi, Rabu (23/10).
Disampaikan dibalik rentenan kejadian bencana diwilayah Kabupaten Bangli dalam beberapa hari ini,maka perlu diambil tindakan ataupun langkah-langkah penyelamatan kesehatan warga utamanya bagi daerah-daerah yang terpapar asap karhutla.
“Kita telah membagikan masker untuk masyarakat di Desa Batur Tengah dan Desa Batur Selatan. Masing-masing desa kita berikan 1000 masker,” ungkap Karmawan.
Diakui, droping masker tersebut dilakukan sampai dikantor Desa setempat dengan harapan pihak Desa bisa membagikan ke dusun di wilayahnya yang terdampak paparan asap.
Hal tersebut dilakukan, untuk mengurangi kerentaan warga terjangkit penyakit gangguan infeksi saluran pernapasan (ispa) akibat paparan asap.
“Pembagian masker dilakukan, karena jalur penelokan masuk Batur Tengah dan Batur Selatan dari tiga hari sering terjadi kebakaran. Kita lakukan antisipasi, supaya kesehatan warga bisa lebih terjaga. Kalau tidak dibagikan masker, takutnya secara kesehatan kurang diperhatikan,” bebernya.
Selain membagikan masker, BPBD Bangli juga menggelontorkan bantuan air bersih untuk warga desa Kutuh. Sebab, pasca kebakaran hutan diwilayah tersebut telah menyebabkan jaringan/pipa air pecah sehingga warga mengalami krisis air.
Untuk desa Kutuh, kita mendroping bantuan air bersih sebanyak 20.000 liter,” jelasnya.
Bantuan air bersih sebanyak itu, didatangkan dari BPBD Bangli, Salah satu perusahaan air minum di Bangli dan BPBD Kabupaten Buleleng, masing-masing satu truk tangki.
Selain itu, warga setempat juga diberikan layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis dengan mendatangkan tim medis dari Provinsi Bali. “Secara umum, dampak kebakaran memang belum sampai menyebabkan ada keluhan kesehatan dari masyarakat. Namun untuk antisipasi kita tetap datangkan tim medis di desa Kutuh,” jelasnya.
Hanya saja karena tim medis terbentur waktu, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terbilang singkat hanya bisa melayani puluhan warga saja. Akibatnya, untuk pemeriksaan warga di Desa Sukawana (Dusun Kubusalya) yang juga terdampak asap kebakaran kebun cengkeh, belum bisa dilakukan.
“Karena tim kesehatan terbentur waktu sehingga untuk di Kubu Salya, Sukawana dan tempat lainnya yang juga terkena dampak karhutla akan diagendakan kembali untuk pemberian pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan Provinsi Bali.
Sejauh ini memang belum sampai ada masyarakat yang mengeluhkan sakit akibat dampak karhutla. Tapi sesuai protap dampak dari kesehatan harus tetap diperhatikan,” pungkasnya.(Anggi/02).