Banner Bawah

Pengelolaan Sampah di Bali Masih Pelik

Atmadja - atnews

2019-10-25
Bagikan :
Dokumentasi dari - Pengelolaan Sampah di Bali Masih Pelik
Slider 1

Permasalahan pengelolaan sampah di Bali masih menjadi persoalan cukup pelik, terutama yang terjadi di TPA (tempat pembuangan akhir) Suwung Denpasar. 
Pemerintah Provinsi Bali masih terus mengupayakan menanggulangi masalah tersebut. 
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menerima audiensi dari Duta Besar Hungaria untuk Indonesia H.E Judit Pach di ruang kerjanya, Denpasar, Kamis (24/10).
Ia mengemukakan sudah banyak pihak yang ingin kerja sama dengan Pemprov Bali untuk mengelolanya, namun masih terkendala dengan masalah Tiping Fee. “Masyarakat kita masih agak keberatan membayar sejumlah Teeping Fee untuk membuang sampah, karena mungkin kebudayaan kita berbeda di sini,” jelasnya. 
Untuk itu Wagub Cok Ace mengharapkan pemerintah Hungaria bisa memberikan solusi yang baru akan permasalahan tersebut.
Selain itu, ia melanjutkan jika pihak PLN sudah bersedia membeli energi listrik yang dihasilkan dari sampah plastik. “Kami masih mengupayakan proses pemilahan sampah sehingga mengasilkan energy tersebut,” jelasnya.
Hal lain yang menjadi permasalahan adalah begitu banyaknya sampah yang masuk ke TPA Suwung setiap hari. “Sampah dari daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan masuk ke Suwung, sehingga penumpukan semakin banyak,” ujarnya. 
Untuk itu ia ingin ke depan TPA di Bali bisa ditambah untuk mengurangi penumpukan tersebut. “Namun keadaan TPA suwung sekarang sudah semakin membaik dari beberapa tahun yang lalu,” imbuhnya.
Dubes Judit Pach mengatakan tertarik untuk bekerjasama di bidang pengelolaan sampah dengan Bali. Untuk itu ia mengaku pihaknya telah bertemu dengan Menteri PUPR Bapak Basuki Hadimuljono sebelumnya untuk membicarakan. “Bapak Basuki waktu tersebut menyambut baik rencana kami, dan bersedia memfasilitasi. Atas saran beliau juga maka kami menghubungi Pemprov Bali untuk membicarakan rencana lanjutan,” ujarnya.
Demi menunjukkan keseriusan tersebut Dubes Pach mengatakan tenaga-tenaga ahli dari perusahaan di Hungaria akan datang ke Bali sekitar bulan November atau Desember mendatang guna melakukan observasi terhadap keadaan TPA Suwung. “Mereka akan survey lebih dahulu serta melakukan penelitian apa saja yang perlu dilakukan di TPA tersebut,” ujarnya. Ia sangat yakin teknologi yang diterapkan di Hungaria bisa diimplementasikan di Bali.(*)

Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Manfaatkan Tol Laut, Pastikan Stabilitas Harga Bahan Pokok

Terpopuler

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

KJPP Bungkam, Tanah Seluas 1,8 Hektar Seharga Rp 13,4 M Dinilai Rp 4,7 M di Tanah Proyek PKB Klungkung

GTI se-Bali akan Temui Kajati Bali, Harap Masyarakat Sipil dan Aparat Penegak Hukum Menuju Bali Bersih Bebas dari  Korupsi

GTI se-Bali akan Temui Kajati Bali, Harap Masyarakat Sipil dan Aparat Penegak Hukum Menuju Bali Bersih Bebas dari  Korupsi

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Prodi HI FISIP UNSRI Gelar Career Coaching, Upaya Memperkuat Daya Saing Global Mahasiswa

Suasta; Pemprov Bali Ragu, Investor 'Duluan Terbang' daripada Pesawat Bandara Bali Utara

Suasta; Pemprov Bali Ragu, Investor 'Duluan Terbang' daripada Pesawat Bandara Bali Utara

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud

Bali Kaget Lagi: Kutabex Protes Keras Pembangunan Hotel Mercure Extension Kuta, Blokir Pemandangan Laut di Lahan Unud